Kisah di Balik Kecelakaan Tol Cipularang, Mobil Terbang Hingga Nyangkut di Bibir Jurang
Subhan juga rekan dari Dedi (50), sopir truk yang mengalami rem blong dan terguling kemudian jadi penyebab kecelakaan beruntun.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Suami istri bernama Subhan (43) dan Mani (39) harus melewati perjuangan berat untuk keluar dari truknya yang nyaris terjun ke jurang se dalam 20 meter di KM 91+200 saat terjadinya kecelakaan maut di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).
Subhan membawa truk pengangkut pasir merah dari Cianjur ke Karawang Timur. Truk yang dimilikinya merupakan satu dari 21 kendaraan yang mengalami tabrakan beruntun.
Subhan juga rekan dari Dedi (50), sopir truk yang mengalami rem blong dan terguling kemudian jadi penyebab kecelakaan beruntun.
Truk yang dikendarai Subhan dan istrinya, nyaris terjatuh ke jurang. Kepalanya berada di bawah dan baknya masih tersangkut di pembatas jalan.
"Kaca pecah pak. Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja truk saya terjun ke jurang," ujar Subhan di UGD RS MH Thamrin, Purwakarta. Tampak ia bersama suaminya, Mani.
Baca: Kecelakaan Tol Cipularang, Mitos Gunung Hejo Vs Penjelasan Ilmiah: 2019 Sudah 5 Kecelakaan Besar
Baca: Tetangga Kaget, Wanita Dari Keluarga Terpandang Itu Tega Bunuh Bayinya, Ngakunya Dapat Bisikan Gaib
Baca: Cek Senilai Rp 85 Miliar Dari Raja Salman Diterima KBRI Riyadh Untuk Korban Crane
Subhan tampak penuh luka di tubuhnya. Namun istrinya, tampak tidak banyak luka di tubuhnya. Saat itu, keduanya sempat terjebak di dalam ruang kemudi.
Saat itu, Mani berinisiatif keluar lebih dulu lewat pintu kiri. Padahal, posisi kepala mobil sudah nyungseb di bibir jurang. Salah langkah, ia bisa jatuh ke dasar jurang.
"Saat buka pintu, sudah terlihat jurang. Saya paksain ke luar, saya manjat ke atap mobil, menggelantung. Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil," kata Mani.
Saat berada di atap, ia baru sadar ternyata posisi mobilnya nyaris terjun ke dasar jurang. Dari atas kepala mobil, ia melihat situasi sekitar, sejumlah mobil terbakar dan macet.
"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit. Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," ujar Mani.
Akhirnya, keduanya selamat. Ia dibantu sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga. Keduanya dievakuais di RS MH Thamrin.
Terpental ke Jalur Berlawanan
Keluarga Suherman (58) selamat dari kecelakaan beruntun melibatkan 21 kendaraan di KM 91+200 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.