Kisah Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Firasat Keluarga hingga Pesan Terakhir Korban Meninggal
Kisah Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Firasat Keluarga hingga Pesan Terakhir Korban Meninggal
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Miftah
Lanjut Michael, Hendra hendak menghadiri acara pernikahan rekan kerjanya di daerah Bandung bersama seorang temannya.
Dalam perjalanan pulang, takdir berkata lain.
Hendra meninggal dunia akibat tabakran beruntun di Tol Cipularang.
"Dia dari Bandung mau pulang ke Jakarta. Kemarin bilangnya sih mau ke kondangan, kondangan di Bandung di teman kerja dia," jelasnya.
Adapun mobil yang digunakan saat berpergian ke Bandung, bukan merupakan mobil pribadi milik Hendra.
"Ada temannya satu lagi teman bareng main juga, tapi di mobil itu cuma berdua.
Kemungkinan mobil temannnya, Fortuner hitam kalau tidak salah tertimpa truck," tutup Michael.
Baca: Mahfud MD Sebut Keputusan Jokowi Memindahkan Ibu Kota ke Kaltim Sah Secara Hukum
Baca: Cerita Anak Berkebutuhan Khusus yang Jadi Wisudawan Termuda UNY, Inilah Sosok Maria Clara Yubilea
4. Firasat keluarga hingga Pesan terakhir Iwan
Peristiwa tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.
Salah satunya Iwan (34), warga Kampung Tanggulin RT 01/03, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang, Banten.
Istri Iwan, Ratna (34) mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan, suaminya yang merupakan pekerja di salah satu perusahaan plastik sedang bertugas mengantarkan barang ke kawasan Bandung pada Minggu (1/9/2019) malam.
Menurut Ratna, sebelum berangkat, tak banyak pembicaraan antara dirinya dengan suami.
Hanya pada saat itu, korban menitipkan pesan kepada anak semata wayangnya, Muhammad Ibrahim (13), untuk menjaga ibu.
"Dia sebelum jalan cuma datangin dia (Ibrahim) cuma bilang dan nitip pesan selama pergi jaga ibu baik-baik," kata Ratna saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Selasa (3/9/2019).
Bagi Ratna, komunikasi tersebut tak biasa dilakukannya.
Namun, saat itu ia tak menganggap berlebihan.
Ratna mnegatakan jika memiliki firasat tidak enak, karena suaminya tidak biasa berangkat malam hari.
"Biasanya kalau berangkat itu seharusnya Senin pagi. Tapi malah dia berangkat malam hari. Jadi saat kejadian itu sebenernya dia udah nganter barang mau pulang," katanya.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Vitorio Mantalean/Muhammad Isa Bustomi/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar)