Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Oknum Polisi Ngamuk di Karaoke Excellent Bandungan, Protes Tagihan Rp 1,9 Juta

Empat anggota kepolisian yang mengaku anggota Satuan Narkoba Polda Jawa Tengah mengamuk di Karaoke Excellent Bandungan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Oknum Polisi Ngamuk di Karaoke Excellent Bandungan, Protes Tagihan Rp 1,9 Juta
Ilustrasi mengamuk 

TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Empat anggota kepolisian yang mengaku anggota Satuan Narkoba Polda Jawa Tengah mengamuk di Karaoke Excellent Bandungan, Kamis (5/9/2019) pagi.

Dua di antara pelaku diidentifikasi bernama Bripka Candra dan Aipda Ari.

Menurut keterangan Kasubbag Humas Polres Semarang, Iptu Budi Supraptono, peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Kapolsek Bandungan oleh Manajer Karaoke Excellent, Pristiyono Hartanto sesaat setelah peristiwa.

"Kami telah menerima laporan, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), menanyai saksi, dan mengumpulkan barang bukti, dan berkoordinasi dengan Resmob Polres Semarang dan Polda Jateng," ujarnya.

Budi mengatakan kronologis kejadian bermula pada Kamis sekitar pukul 00.15, empat orang mengendarai Nissan Grand Livina Nomor Polisi K 9210 datang ke lokasi.

Baca: Karirnya Berawal dari Honorer, Elfin Muchtar Tangan Kanan Bupati Muara Enim Atur Proyek Rp 130 M

Keempat pria tersebut kemudian memesan ruang karaoke di ruang nomor 14 bersama empat Pemandu Karaoke (PK).

Sekitar pukul 02.45 WIB, keempat laki-laki tersebut menuju kasir dan membayar.

BERITA TERKAIT

Kasir menyodorkan tagihan untuk ruangan dan minuman keras sebesar Rp 1.908.525.

Melihat nominal yang tertera, keempat pria tersebut tidak terima dengan tagihan pada nota dan mempermasalahkan pajak sebesar 15 persen yang tercantum dalam nota.

Ratusan pemuda masjid dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi remaja tiga masjid  besar di Kota Semarang Masjid Kauman (KARISMA), Masjid Agung Jawa Tengah (RISMAJT) dan Masjid Baiturrahman (IKAMABA) menggelar aksi damai menolak keberadaan adanya tempat karauke liar dan praktik prostitusi dan judi di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah tepatnya di area relokasi Pasar Johar MAJT, Jumat (19/7). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ratusan pemuda masjid dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi remaja tiga masjid besar di Kota Semarang Masjid Kauman (KARISMA), Masjid Agung Jawa Tengah (RISMAJT) dan Masjid Baiturrahman (IKAMABA) menggelar aksi damai menolak keberadaan adanya tempat karauke liar dan praktik prostitusi dan judi di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah tepatnya di area relokasi Pasar Johar MAJT, Jumat (19/7). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng /Hermawan Handaka)

Para pelaku pun mengeluhkan pelayanan PK yang dinilainya tidak memuaskan.

Dalam keadaan emosi, keempat pelaku mengaku sebagai anggota Narkoba Polda Jateng dan memarahi kasir dan karyawan yang berada di tempat tersebut.

"Pada saat saksi atas nama Afif masuk ke ruang kasir, seorang pelaku menarik kaos dan mengatakan ke Afif, 'Kamu pakai narkoba ya?' kemudian pelaku memborgol Afif dan menyuruh Afif untuk test urine dan hasilnya negatif," imbuh Budi.

Baca: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Beredarnya Video Mesum di Angkot, Dua di Antaranya Pemeran Utama

Mendengar adanya keributan, Pristiyono datang dan mencoba mengurai permasalahan terkait tagihan dan pajak pada nota tagihan.

Saat tengah dilakukan kroscek, seorang anggota yang tidak diketahui namanya kembali emosi dan mencabut senjata api dari pinggangnya, namun kemudian dicegah oleh kawan-kawannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas