Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Pribadi Bupati Bengkayang dan Mess Pemda Sepi

Tak ada orang yang dapat dikonfirmasi atau dimintai keterangan di sekitar rumah itu dan pintunya pun tertutup rapat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Rumah Pribadi Bupati Bengkayang dan Mess Pemda Sepi
Tribunnews/JEPRIMA
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). KPK menetapkan 7 orang tersangka yakni Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang Alexius, dan lima pihak swasta bernama Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat dan Pandus serta mengamankan barang bukti berupa uang Rp 336 juta terkait kerjaan proyek pada Dinas PUPR di kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Hadi Sudirmansyah

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pasca adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rumah pribadi yang dikabarkan milik Bupati Bengkayang Suryadman Gidot di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tampak sepi

Terpantau juga oleh Tribun Pontianak pada Rabu -Kamis (4-5/9/2019) siang di Mess Pemda Bengkayang Jalan Karya Baru‎ Pontianak

Tak ada orang yang dapat dikonfirmasi atau dimintai keterangan di sekitar rumah itu.

Pintunya pun tertutup rapat. Hanya ada satu sepeda motor warna merah yang terparkir di sampingnya.

Rumah bercat biru di Jalan Kemakmuran, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak itu memang ramai dikabarkan sebagai milik Suryadman Gidot.

Di mess ini juga tak ada yang dapat dikonfirmasi terkait OTT yang berlangsung Selasa (3/9/2019) tersebut.

Baca: Sebelum Kena OTT KPK, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot Sudah Pernah Dipecat Partai Demokrat

Berita Rekomendasi

Hanya ada dua orang dewasa yang sedang duduk di ruang tengah bagian belakang.

Sementara, mobil putih terparkir di depannya.

"Wah, kami tidak tahu. Kami baru datang dari Bengkayang. Kami tahu soal ini (OTT, red) dari medsos," ujar pria berbaju merah itu. "Penjaga mess pun lagi keluar," timpal rekannya.

Seperti diketahui di Mes Pemda Bengkayang ini lokasi tempat terjadinya OTT Bupati Bengkayang berserta pejabat Pemkab Bengkayang berikut Ajudan Bupati Bengkayang oleh KPK RI ‎pada Selasa (3/9/2019) sore.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bengkayang Suryadman Gidot sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Selain Suryadman Gidot, KPK juga menjerat enam orang lainnya.

Baca: Lakukan 3 Kali OTT Dalam 2 Hari, KPK: Penindakan Sama Pentingnya dengan Pencegahan

Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang Alexius, dan lima pengusaha, yakni Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat, dan Pandus.

KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan tujuh orang sebagai tersangka" kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).

KPK menduga Suryadman menerima suap dari para pengusaha terkait pengerjaan proyek di Kabupaten Bengkayang.

Basaria mengatakan, Suryadman meminta uang kepada Alexius dan Kadis Pendidikan Kabupaten Bengkayang Agustinus Yan sebesar Rp300 juta.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). KPK menetapkan 7 orang tersangka yakni Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang Alexius, dan lima pihak swasta bernama Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat dan Pandus serta mengamankan barang bukti berupa uang Rp 336 juta terkait kerjaan proyek pada Dinas PUPR di kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Tribunnews/Jeprima
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). KPK menetapkan 7 orang tersangka yakni Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang Alexius, dan lima pihak swasta bernama Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat dan Pandus serta mengamankan barang bukti berupa uang Rp 336 juta terkait kerjaan proyek pada Dinas PUPR di kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Permintaan uang dilakukan atas pemberian anggaran penunjukan langsung tambahan APBD-P 2019 kepada Dinas PUPR sebesar Rp7,5 miliar dan Dinas Pendidikan sebesar Rp 6 miliar.

"Uang tersebut diduga diperlukan SG (Suryadman) untuk menyelesaikan permasalahan pribadinya dan SG meminta untuk disiapkan pada hari Senin dan diserahkan kepada SG di Pontianak," ujar Basaria.

Menindaklanjuti hal tersebut, pada Minggu, 1 September 2019, Alexius menghubungi beberapa rekanan untuk menawarkan proyek pekerjaan penunjukan langsung dengan syarat memenuhi setoran di awal.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Pasca OTT KPK, Rumah Pribadi Bupati Bengkayang dan Mess Pemda Sepi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas