Dadang Tembak Juniornya, Eks Jenderal: Penembakan di Kepala Bukan Penembakan yang Tidak Disengaja
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (P) Ito Sumardi sebut AKP Dadang memang niat bunuh juniornya AKP Ryanto, singgung tembakan di kepala dan jelang pensiun.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat menuai perhatian dari eks Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.
Menurut Ito Sumardi memang sudah ada niatan tersangka AKP Dadang Iskandar untuk membunuh juniornya AKP Ryanto Ulil.
Ini bisa dilihat dari tembakan yang memang diarahkan ke kepala korban hingga meregang nyawa.
"Apalagi kalau (penembakan) di kepala itu sudah bukan penembakan yang tidak di sengaja. Mungkin kalau di badan tidak untuk membunuh. Tapi kalau di kepala sudah pasti itu maksudnya adalah untuk membunuh yang bersangkutan," imbuh Ito Sumardi di kanal Youtube tv one news.
"Setelah menembak kan pelaku menembak rumah Kapolres, mungkin dia kesal kenapa tidak memerintahkan dia langsung ke Reserse," sambungnya.
Lebih lanjut Ito Sumardi turut mengurai analisa soal aksi AKP Dadang Iskandar yang tega menembak juniornya hingga tewas.
"Saya menyampaikan opini saya sesuai dengan pengalaman. Kalau orang menembak, pasti orang itu sudah terbiasa dan pasti dalam keadaan yang sangat sangat emosional," kata Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.
"Kalau kita lihat kejadiannya ini kan ada dua struktur atau strata daripada struktur Polres yang berbeda. Yang satu adalah kepala bagian operasi yang mau pensiun. Kemudian yang satu adalah Kasat," sambungnya.
Baca juga: Analisa Eks Kabareskrim Ito Sumardi soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Terkait motif pelaku, Ito Sumardi menyoroti perihal kejadian sebelum penembakan.
Yakni saat korban yaitu AKP Ryanto menangkap pelaku tambang ilegal yang disebut-sebut kenalan AKP Dadang Iskandar.
Menurut Ito Sumardi, ada alasan khusus kenapa Kapolres Solok Selatan memerintahkan langsung Kasat Reskrim untuk menangani kasus tambang ilegal bukannya Kabag Ops yakni AKP Dadang.
"Lazimnya kalau setiap ada penindakan atau operasi itu di bawah kendali kepala bagian operasi. Tapi menurut pendapat saya, ini tentunya kita melihat mungkin bisa saja kapolres memerintahkan langsung kepada Kasat atau kepala satuan fungsi tanpa melalui pimpinan di atasnya untuk melakukan suatu tindakan apabila ada terindikasi yang bersangkutan terlibat dalam satu target yang akan diungkap oleh Polres," pungkas Ito Sumardi.
AKP Dadang Iskandar Segera Pensiun
Lebih lanjut, Ito menganalisa penyebab AKP Dadang nekat membunuh Kasat Reskrim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.