Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sukses Warga Desa Karanglo Klaten, Kelola dan Sulap Sampah Jadi Berkah

Inilah cerita sukses warga Desa Karanglo, Kabupaten Klaten dalam pengelolaan sampah. Berhasil sulap sampah jadi berkah.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Cerita Sukses Warga Desa Karanglo Klaten, Kelola dan Sulap Sampah Jadi Berkah
TRIBUNNEWS.COM/SRI JULIATI
Seorang konsumen melihat koleksi hasil produk sampah layak kreasi di distro Bank Sampah Rukun Santosa, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (19/8/2019) sore. 

Pada 22 Desember 2014, rumah sampah diresmikan oleh anggota DPR RI dari PKB, Muhammad Toha.

"Saat peresmian tersebut, Pak Toha juga menggundang pimpinan CSR PT Tirta Investama, yang kemudian tertarik untuk ikut membantu. Soalnya saat itu, kondisi rumah sampah masih amburadul," ujar Sriyono.

Oleh PT Tirta Investama, rumah sampah di Desa Karanglo memperoleh bantuan berupa bangunan, sarana pemilahan sampah, serta satu unit kendaraan untuk mengangkut sampah.

Rumah sampah tersebut, akhirnya semakin berkembang dan menjadi bank sampah yang diberi nama Rukun Santosa.

Sriyono menuturkan, Bank Sampah Rukun Santosa diresmikan langsung oleh Direktur PT Tirta Investama, Charlie Victor Henricus Cappeti pada 16 Maret 2015.

Sejak saat itu, aktivitas menabung sampah seperti layaknya di sebuah bank mulai dilakukan.

Warga yang menabung akan diberikan buku tabungan lengkap dengan nomor rekening serta berapa nominal yang dikumpulkan dari hasil menyetor sampah.

Berita Rekomendasi

"Kalau cuma mau jual sampah, nggak nabung, ya nggak masalah. Nanti kami timbang pakai timbangan elektronik."

"Jadi nol koma berapanya, tetap dihargai, nggak ditaksir seperti pembeli rongsok," ujar dia.

Dulu, lanjut Sriyono, warga bebas menyerahkan berbagai macam sampah kepada bank sampah.

Kemudian oleh pengurus, sampah tersebut baru dipilah di rumah sampah.

Kini tidak semua sampah bisa diterima di Bank Sampah Rukun Santosa.

Sebelum diserahkan kepada Bank Sampah, warga harus memilah sampah tersebut di rumah masing-masing.

"Jadi per rumah, kami bagikan empat tas pilah sampah yang diletakkan di dapur."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas