Herman Deru Tawarkan Kerjasama Bidang Pertanian ke Konsulat Jenderal Tiongkok
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menerima Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan Ms. Qiu Weiwei , di Griya Agun
Editor: Content Writer
Palembang - Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menerima Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan Ms. Qiu Weiwei , di Griya Agung Rabu (4/9).
Kehadiran Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok merupakan pertemuan kehormatan untuk memperkenalkan Konsulat Jenderal RRT yang baru saja menjabat pada bulan Juli menggantikan Shun Ang Konsulat Jenderal sebelumnya.
Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengaku bangga atas kehadiran pertama kali Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan.
Dikatakannya hubungan baik antara kota Palembang dan Tiongkok telah terjalin sejak dahulu atau biasa disebutnya dengan jaman nenek moyang, dimana sejarah pertama kali orang Palembang berasal dari China.
“ Berkelanjutan hingga saat ini masyarakat Provinsi Sumsel sangat menerima saudara-saudaranya yang berasal dari Tiongkok untuk bermitra dan berbisnis, maka kedatangan ibu Weiwei ini menjadi simbol yang baik dari Tiongkok bahwa pemerintah tipngkok punya perhatian terhadap warga atau keturuan Tiongkok,” ungkapnya
Dalam kesempatan yang sangat bermanfaat positif ini, Herman Deru menjelaskan tentang potensi umum yang ada dan menonjol di Provinsi Sumsel antara lain pertanian dan sumber daya alam yang meliputi migas dan mineral.
“ Kunjungan ini dapat membuka peluang bagi seluruh masyarakat Provinsi Sumsel untuk dapat berkerjasama. Saya inginkan bukan hanya hubungan bisnis tapi bagaimana mengkolaborasikan kerjasama pendidikan yang tidak kalah terkenal di Tiongkok berikut pula kesehatan atau pengobatan,” tuturnya
Saat ini pula, Herman Deru menegaskan Provinsi Sumsel sedang berupaya keras untuk mewujudkan Provinsi Sumsel memiliki pelabuhan Samudera, sehingga untuk mempermudah ekspor komoditas dalam jumlah besar.
“Kami juga punya pekerjaan rutin yang menyibukkan yakni gangguan asap, Saya minta Balitbangnovda Saya intruksikan untuk meneliti faktor apa diluar penyebabnya manusia, sangat mungkin pemerintahan Tingkok membantu kami menemukan solusi mengatasinya sebelum terjadi karhutla” tambahnya.
“Diharapkan kedepannya akan terjalin kerjasama yang baik antara Republik rakyat Tiongkok dan Indonesia melalui Provinsi Sumatera Selatan , khusus nya bagi perkembangan investasi , pariwisata , pendidikan , perdagangan dan perindustrian di Provinsi Sumatera selatan,” pungkasnya. (*)