Pemandu Karaoke Tak Memuaskan, Oknum Polisi Pamer Pistol saat Protes Tarif Rp 1,9 Juta
Suasana Karaoke Excellent Bandungan, Kamis (5/9/2019) dini hari sempat ribut, karena empat anggota Polda Jateng mengamuk
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Suasana Karaoke Excellent Bandungan, Kamis (5/9/2019) dini hari sempat ribut, karena empat anggota Polda Jateng mengamuk.
Saat memprotes besarnya tagihan Rp 1,9 juta untuk sewa kamar, minuman, hingga tak memuaskannya pemandu karaoke, satu dari mereka pamer pistol.
Keributan berlangsung pukul 02.30 WIB dan keempat orang yang berada di bawah pengaruh minuman keras ini mengaku anggota Polda Jateng.
"Kita gak tahu mereka dari mana, order room dan order pemandu karaoke," ujar Pristiyono Hartanto, Manajer Karaoke Excellent Bandungan seperti dilansir Grid Hot dari YouTube Harian 7 TV.
Menurut Pristiyono, keributan dini hari itu dipicu karena keempat orang polisi itu enggan membayar tagihan dengan alasan disertai pajak 15 persen.
"Selesai nyanyi berkaraoke di sini, mereka nggak mau bayar sesuai tagihan," ungkap Prisiyono.
"Alasannya pajak hiburannya terlalu mahal. Padahal pajak hiburan itu sudah ditentukan dari pemerintah sebesar 15 persen," sambung dia.
Ia mencoba melerai keributan tersebut, tapi malah diajak berantem dan mendapat todongan pistol oleh salah satu di antara mereka.
Beruntung, ada sesama mereka yang melerai dan meminta temannya yang mabuk berat untuk kembali menyarungkan pistol.
Dua Polisi Teridentifikasi
Dilansir Tribun Jateng, dua di antara pelaku teridentifikasi bernama Bripka Candra dan Aipda Ari.
Kasubbag Humas Polres Semarang, Iptu Budi Supraptono mengatakan Polsek Bendungan sudah menerima laporan dari Pristiyono dalam kasus ini.
"Kami telah menerima laporan, melakukan olah tempat kejadian perkara, menanyai saksi, dan mengumpulkan barang bukti," ungkap Iptu Budi.
"Kami juga berkoordinasi dengan Resmob Polres Semarang dan Polda Jateng," sambung dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.