6 Fakta Warga Lombok Timur Tewas usai Berkelahi dengan Anggota Satlantas Karena Tak Terima Ditilang
Zaenal Abidin (29) warga asal Tanjung Selatan, Desa Paok, Motong, Lombok Timur, tewas setelah berkelahi dengan anggota Satlantas.
Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM – Zaenal Abidin (29) warga asal Tanjung Selatan, Desa Paok, Motong, Lombok Timur, tewas setelah berkelahi dengan anggota Satlantas.
Perkelahian itu terjadi di lapangan apel Satlantas Polres Lombok Timur paada Kamis, (5/9/2019) pukul 20.20 Wita.
Zaenal yang menelanggar lalu lintas diduga tidak terima dirinya ditilang.
Baca: Cerita Amid, Dari Pengguna Narkoba Kini Jadi Petani Sukses
Baca: Kepada Komisi III DPR RI, Pansel Capim KPK Curhat Alami Perundungan Saat Bertugas
Berikut fakta-fakta perkelahian Zaenal dengan anggota Satlantas hingga dirinya tewas yang dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com pada Senin (9/9/2019).
1. Tidak terima ditilang polisi
Zaenal terjaring razia operasi patuh yang dilaksanakan pada hari yang sama, Kamis (5/9/2019) pukul 16.00 Wita.
Pada saat itu, ada dua anggota Satlantas atas nama Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen yang sedang melaksanakan tugas piket menjaga barang bukti hasil razia operasi patuh di lapangan apel Satlantas.