Pernah Diajak Tidur Bareng di Vila Hingga Hamil, Bibi Akhirnya Polisikan Pak Kades
KS mengaku dihamili oleh Kades Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. AK akhirnya membuat pengaduan ke Polres Pasuruan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Bibi, nama samaran atau KS (inisial namanya), akhirnya membuat pengaduan ke Polres Pasuruan, Selasa (10/9/2019) siang.
KS adalah perempuan yang mengaku dihamili oleh Kades Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, berinisial BS.
KS hamil setelah berhubungan badan dengan bersama BS akhir Agustus lalu.
Pengaduan ke polisi bukan hanya gertakan sambal. KS tetap bersikukuh melaporkan BS.
KS datang sekira pukul 10.30 WIB.
Baca: Bule Ngamuk di Bali, Selalu Bertengkar Setiap Bertemu Suami Hingga Penghuni Hotel Resah
Ia datang dan langsung menuju Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pasuruan untuk membuat pengaduan.
"Saya minta pertanggungjawaban dari kades," kata KS kepada TribunJatim.com.
KS menceritakan, awal bertemu BS ini dari pesan whatsapp.
Versi KS, BS yang menghubungi lebih dulu. Yang mengajak berkenalan pun BS.
Ia mengaku sebelumnya tidak mengenal BS sama sekali.
"Dia ngajak kenalan. Ya seperti laki-laki pada umunnya kalau berkenalan seperti apa. Setelah itu, ia sering chat saya lebih dulu," kata perempuan yang mengaku bekerja sebagai pemasang bulu mata ini.
Saking seringnya chat itu, kata KS, sang kades pun mengajak kopi darat.
Baca: Kronologis Penggerebekan Oknum Kepsek dan Guru TK, Berawal dari Kecurigaan Para Pemuda
Saat itu, BS mengajak ketemu di sebuah minimarket di kawasan Prigen.
KS berangkat dari Sidoarjo dengan menyewa jasa ojek online.
"Tiba-tiba, dia hilang tanpa ada kabar. Nah saya ditiggal begitu saja. Setelah dia ingkar janji, dia tidak pernah hubungi saya lagi. Sampai akhirnya setelah menghilang, dia menghubungi saya kembali," jelasnya.
Nah, setelah menghubungi kembali, kata KS, BS mengajak ketemuan di sebah villa.
Ia menyanggupi permintaan BS itu. Kejadiannya tanggal 23 Agustus 2019.
Ia mengaku diajak bertemu pukul 20.00 WIB.
"Ya di sana dibujuk rayu. Saya dijanjikan mau dinikahi dan dikasih uang. Ya akhirnya saya mau diajak berhubungan badan. Tapi sekarang saya hamil, dia tidak mau bertanggung jawab dan menghilang," paparnya.
Dijelaskan KS, BS disebut sebagi penipu. Janji manisnya tak ada titik temunya.
Uang yang dijanjikan hanya Rp 1,5 juta, hanya diberi Rp 750.000 dan itu pun ditransfer.
Setelah itu, BS menjanjikan akan menikahinya.
"Kemarin diajak ketemu di Lawang, mau dikasih cincin. Tapi tidak jadi dan dia menghilang sampai sekarang. Saya hanya mau ada pertanggungjawabannya saja," jelasnya.
Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Pasuruan Ipda Sunarti mengaku menerima laporan pengaduan korban.
Tapi, kata dia, ini sifatnya baru pengaduan.
"Dalam jangka waktu dekat ini, saya akan koordinasi dan minta klarifikasi dari terlapor, BS. Nanti setelah kami dengar keterangan dari BS, kami akan simpulkan apakah ini bisa dilanjutkan atau tidak," kata dia dia.
Tak Mungkin Menghamili
Sebelumnya diberitakan, BS, seorang kepala desa di Kecamatan Sukorejo, Pasuruan dituding menghamili seorang perempuan asal Blitar bernama Bibi (nama samaran).
Bibi bahkan disebut berniat melaporkan perbuatan kades ini ke Polisi.
Akan tetapi, sebelum melaporkan kasus ini ke polisi, Bibi dan Kepala Desa BS dipertemukan di Kantor Kecamatan Sukorejo, Senin (9/9/2019) sore.
Pertemuan ini diinisiasi Camat Sukorejo. Tujuannya untuk meluruskan kasus ini, agar tidak sampai ke polisi.
Namun, pertemuan ini dilaporkan berjalan sangat alot.
Kepada media, Kades BS menolak disebut telah menghamili Bibi.
"Kalau menghamili tidak mungkin. Tapi saya kenal dan pernah berhubungan badan dengan Bibi di villa kawasan Tretes Kecamatan Prigen," kata dia.
Baca: Syuting Hotman Paris Show, Elza Syarief Temukan Keanehan Begini
Kades BS mengaku, yang pertama kali mengajak kenalan adalah Bibi.
Menurut kades BS, Bibi yang pertama kali telepon dan mengajaknya bertemu.
Bibi mengaku mendapat nomor telepon Kades BS dari seorang temannya.
Selanjutnya, Kades BS mengaku saling suka.
Akhirnya, keduanya membuat janji dan bertemu di sebuah vila.
Di sana, Bibi mengaku selama ini bekerja sebagai wanita penghibur.
Bibi mengaku terpaksa menjadi wanita penghibur karena banyaknya beban kehidupan keluarga yang harus ditanggungnya.
"Tak lama kami berpisah. Saya juga sudah memberikan sejumlah uang. Seminggu kemudian, ia mengirim foto alat tes kehamilan. Ia mengaku hamil dan meminta uang untuk menggugurkan kandungannya," jelas Kades BS.
Kendati mengaku pernah berhubungan badan dengan Bibi, Kades BS merasa yakin bahwa anak di kandungan Bibi bukan hasil perbuatannya.
Baca: Masih Trauma, Nicky Tirta Punya Hobi Masak sebagai Pelarian
Ia juga mengaku sudah meminta Bibi untuk bertemu kembali.
Namun Bibi sudah tidak bisa dihubungi.
"Tidak masuk akal kalau saya menghamilinya," kata Kades BS.
Di sisi lain, Bibi mengaku kepada wartawan bahwa dirinya dihamili seorang kades.
Ia menceritakan pertemuan dan iming-iming yang akan diberikan bila bersedia berhubungan badan dengan sang kades.
Baca: Sebelum Berangkat ke Sekolah, Ruben Onsu Buatkan Sarapan Sendiri untuk Betrand Peto
"Saya kenal pak kades bulan Agustus lalu. Saya dirayu akan dinikah sirih bila mau berhubungan badan. Setelah saya hamil, ia malah sulit untuk ditemui. Saya akan lapor ke polisi," kata Bibi.
Sementara itu, Camat Sukorejo Diano Vela Feri Santoso mengaku pihaknya harus mengklarifikasi persoalan yang terjadi di jajarannya.
"Kami ingin mengetahui persoalan yang sebenarnya untuk segera dicarikan solusi. Kami berharap kasus ini bisa segera terselesaikan," kata Camat Diano.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Wanita Diajak Tidur Kades di Villa Hingga Hamil Lapor ke Polisi Pasuruan, Minta Pertanggungjawaban