Anaknya Dituduh Bully Fatir Ahmad hingga Tewas, Suparno: Enggak Tega Diluar Sana Ramai Dituduh
Anaknya Dituduh Bully Fatir Ahmad hingga Tewas, Suparno: 'Enggak Tega Diluar Sana Ramai Dituduh'
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Miftah
Anaknya Dituduh Bully Fatir Ahmad hingga Tewas, Suparno: 'Enggak Tega Diluar Sana Ramai Dituduh'
TRIBUNNEWS.COM - Suparno, orang tua I mengaku kaget mengenai tuduhan anaknya membully Fatir Ahmad hingga tewas.
Kisah mengenai tewasnya Fatir Ahmad karena dibully ini sempat viral di media sosial.
Suparno mengaku kaget atas tuduhan yang diunggah di media sosial oleh Sri Ani Lestari, ibunda Fatir Ahmad.
Saat ditemui di kediamannya, di Jalan Hankam RT 4/RW5, Keluarahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Suparno yang bekerja sebagai kuli bangunan itu tak mengetahui kabar tersebut.
Suparno mengaku jika dirinya tidak memiliki smartphone.
Baca: Sakit Kalau Ingat Dilabrak Nikita Mirzani, Elza Syarief Mengaku Muntah-muntah dan Tak Bisa Makan
Baca: 3 Janji Presiden Joko Widodo untuk Papua, Bangun Istana Presiden hingga Rekrut Warga Jadi BUMN
Istrinya pun tak mengerti menggunakan media sosial.
"Saya kaget, saya juga dikasih tahu tetangga sini saja kalau itu viral, saya soalnya enggak main medsos, orang hp saya cuma hp begini, sama istri juga enggak ngerti main itu," katanya seperti yang diberitakan Tribun Jakarta.
Suparno merasa tertekan dengan berbagai tuduhan yang disampaikan Sri Ani Lestari.
"Anak saya enggak tahu sama sekali, namanya juga anak-anak, kasian dia enggak tahu apa-apa tapi di luar sana lagi ramai dituduh, enggak tega saya melihatnya," ucapnya.
Kemudian Suparno mengaku jika dirinya hanya bisa pasrah dengan segala tuduhan ini.
"Pasrah aja serahin sama Allah, kita cuma orang kecil enggak tahu apa-apa, Allah maha tahu mana yang benar mana yang salah," jelas dia.
Suparno juga tidak mengerti mengapa Sri Ani Lestari mengunggah kejadian yang menimpa anaknya di media sosial.
Bahkan, Suparno tidak tahu ada perkelahian yang terjadi antara anaknya dan Fatir Ahmad.
"Saya enggak tahu, yang tahu orangtuanya (korban), saya enggak pernah lihat sendiri," katanya.
Baca: Tangis Gisel Pecah Saat Bahas Gading Marten, Gempi Lakukan Ini untuk Tenangkan Sang Bunda
Baca: Amarah Soeharto, Arahkan Revolver ke Muka Jenderal TNI Gara-gara Penangkapan PKI
Seperti yang diketahui, kasus ini sempat viral beberapa waktu lalu.
Hal tersebut lantaran Sri Ani Lestari, ibunda Fatir Ahmad mengunggah kisahnya di media sosial Facebook dengan akun Fatir Ahmad, Sabtu (7/9/2019),
Dalam unggahannya, Sri Ani Lestari juga sempat membuat tulisan yang menunjukkan bahwa ia tengah mencari keadilan.
Ibu Fatir Ahmad tersebut meminta keadilan agar berpihak kepada anaknya.
"Bismillah semoga semua beres masLah nya dan km tenang di sisi allah ya de, mamah akan sekuat tenaga dan pikiran mamah cari keadilan untuk dede, bantu mamah ya sayang, amin"
Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Pamitan ke DPR dan Staf KKP, Sinyal Tak Masuk Kabinet Jokowi Lagi?
Baca: Alasan Abisai Rollo Berikan 10 Hektare Tanah untuk Membangun Istana Kepresidenan di Papua
Kronologi
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh TribunJabar.id, saat ditemui di sebuah rumah Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Ani menceritakan kronologi anaknya yang diduga dibully oleh temannya.
Saat itu sekitar 15.00 WIB pada akhir bulan Agustus Ani, melihat sang anak sedang bermain dengan beberapa teman di kompleksnya.
Saat sedang bermain, ia meminta korban masuk ke dalam rumah untuk mandi.
Namun, si korban menolak dengan alasan masih ingin bermain memutari kompleks tersebut.
"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh Fatir mandi, tapi dia menolak. Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena Fatir masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar Fatir menangis. Sontak saya langsung menghampiri dan mempertanyakan apa yang terjadi," ujar Ani saat ditemui Tribuncirebon.com, Senin (9/9/2019).
Setelah menghampiri, Ani mendapatkan informasi dari teman korban, bahwa anaknya telah dipukul oleh teman sepermainannya yang berinisial I.
Baca: Tiap Tahun, Perusahaan asal Singapura Ini Janji Danai 20 Startup di Indonesia
Baca: VIRAL Istri Dihajar Suami karena Kesal Suaminya Selingkuh, Begini Pengakuan Anak dan Warga Setempat
Mendengar informasi tersebut, ia langsung menginterogasi anaknya.
Ia bertanya penyebab korban dalam kondisi menangis.
"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'. Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.
Ani menambahkan, sepenglihatannya saat anaknya bermain, ia hanya melihat anaknya bermain dengan teman yang berinisial I.
Menurut Ani, teman-teman yang lainnya berada jauh dari posisi anaknya dengan inisial I tersebut.
"Saya itu melihat Fatir bermain cuma dengan inisial I, teman-teman yang lainnya jauh," kata Ani.
Mengetahui keadaan anaknya sempat mengalami kejang-kejang, akhirnya ia merujuk anaknya ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ani merujuk Fatir Ahmad karena di dua lokasi sebelumnya, yakni Rumah Sakit Bekasi dan satu rumah sakit lain menolak untuk merawat bocah tersebut.
Ibunda korban mengatakan, awalnya Rumah Sakit Polri tidak mengetahui gejala apa yang diderita oleh anaknya.
Ia menambahkan, sampai 3 dokter tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang-kejang seperti itu.
"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya. Maka langsung lakukanlah rontgen, tapi 3 dokter tidak mengetahui penyakit apa yang diderita anak saya, soalnya anak saya kejang kayak tetanus tapi tidak ada luka di tubuhnya," ujar Sri Ani Lestari, Senin (9/9/2019).
Ani menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya diketahui bahwa penyakit korban bullying tersebut berasal dari rahang.
Baca: Sudah Dikuntit Sejak SMP, Siswi SMK Bandung Ini Ditusuk Usai Menolak Cinta Pelaku
Baca: 5 Makanan Ini Bisa Jadi Racun Jika Dimakan dengan Cara Tak Benar, Kacang hingga Roti
Ia mengatakan, saat diketahui penyebabnya, ternyata lidah anaknya tersebut sudah tergigit dan dalam kondisi kritis.
"Setelah diketahui dan anak saya dalam kondisi kritis, saat mau pakai selang untuk paru-paru anak saya sudah tidak ada," ucap dia.
Diketahui, Fatir Ahmad korban bullying oleh teman sepermainannya di Bekasi beberapa waktu lalu.
Korban meninggal dunia pada 30 Agustus 2019.
Diduga, korban dibully dengan cara dipukul dan ditendang oleh temannya.
Namun nyawa bocah berusia 6 tahun tersebut tak bisa diselamatkan, Fatir Ahmad akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/TribunJabar/Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto)