Kasus Pembunuhan Wanita Muda di Kafe Penjara Gresik Terungkap, Polisi Beberkan Kronologi Kejadiannya
Shalahuddin Al Ayyubi (24), warga Perum Banjarsari Asri, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, jawa Timur diringkus aparat kepolisian.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Shalahuddin Al Ayyubi (24), warga Perum Banjarsari Asri, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, jawa Timur diringkus aparat kepolisian.
Penangkapan dilakukan terkait kasus pembunuhan terhadap Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.
Shalahuddin diketahui sebagai teman Hadryil Choirun Nisa'a sejak kecil.
Keduanya juga sempat intens menjalin komunikasi ketika sama-sama bekerja di kafe tempat ditemukannya korban tewas, Selasa (10/9/2019) malam.
Baca: Cium Gelagat Tak Baik, PDI-P Minta Lelang Tender Proyek Stadion BMW Diulang
Kafe itu adalah Kafe Penjara yang berada di Jalan Raya Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.
"Tersangka sudah kenal sejak lama dengan korban, sejak kecil katanya. Orang tua mereka juga sudah tahu itu (pertemanan). Tersangka sempat menjaga di kafe tersebut dan sempat menjalin komunikasi intensif dengan korban, yang memang sempat berjualan di kafe tersebut," ujar Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, dalam rilis di Mapolres Gresik, Rabu (11/9/2019).
Kasus pembunuhan tersebut berawal pada Selasa malam sekitar pukul 18.30 WIB.
Ketika itu, tersangka mengajak korban datang ke kafe penjara.
Baca: Konon Honor Nikita Willy Main Sinetron Rp 100 Juta Per Episede, Ini Pengakuannya
"Korban awalnya enggan masuk karena pintu tertutup, sebab kafe itu juga sudah lama tutup (nggak lagi beroperasi), sejak Ramadhan kemarin," jelasnya.
"Tapi tersangka kemudian minta tolong bantu memasukkan kucing, dan korban berkenan membantu. Saat itulah tersangka memeluk korban dari belakang, sambil bilang butuh handphone miliknya untuk melunasi hutang," lanjut Wahyu.
Mendapat perlakuan tersebut, kata Wahyu, korban berontak dan melakukan perlawanan.
Kondisi yang membuat pelaku kemudian nekat mencekik korban hingga lemas.
"Korban berontak kemudian dicekik. Setelah korban lemas dan diduga tewas, kemudian tersangka masturbasi," kata Wahyu.
Baca: Polisi Cokok 12 Pengedar Sabu Jaringan Jaringan Malaysia-Pekanbaru-Jakarta
Dalam rilis juga ditunjukkan beberapa barang bukti, mulai dari sepatu dan pakaian yang dikenakan korban, sandal milik pelaku, barang berharga milik korban yang sempat diambil pelaku, tempat kucing, hingga satu sebuah cangkul.
"Kalau itu (cangkul) baru dipersiapkan. Jadi korban itu hendak dikubur tapi belum sampai," tutur dia.
Selain handphone milik korban dan pelaku, petugas kepolisian juga menyita cincin dan gelang emas milik korban yang sempat diambil pelaku.
Begitu pula dengan tas dan dompet korban.
Baca: Begini Respon Wiranto Soal Kasus Kivlan Zen
"Tersangka sempat ambil gelang dan cincin emas milik korban. Setelah itu, tersangka sempat mandi dulu (setelah membunuh), kemudian anggota kami dari Polsek Cerme datang. Untuk dompet dan tas milik korban, ditemukan sudah dibawa di dalam jok sepeda motor pelaku," beber dia.
"Alhamdulillah, hanya tiga jam kejadian ini berhasil diungkap," katanya.
Pelaku dijerat pihak kepolisian dengan pasal berlapis, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan disertai kekerasan serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Setengah telanjang
Sebelumnya Hadryil Choirun Nisa'a ditemukan tergeletak tak bernyawa di Kafe Penjara, Selasa (10/9/2019).
Saat ditemukan, mayat perempuan berusia 25 tahun tersebut dalam keadaan setengah telanjang.
"Korban bernama Nisa, sudah dalam kondisi telentang dan mohon maaf dalam keadaan setengah telanjang. Ditemukan di gubuk (gasebo dalam lokasi kafe)," ujar Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, Rabu (11/9/2019).
Korban tercatat sebagai warga Dusun Ngering, RT 2 RW I Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik dan diketahui sebegai seorang pengusaha kafe.
Baca: Seorang Kiai Pernah Hubungi Romahurmuziy Tanya Soal Jabatan di Kakanwil Kemenag Jatim
Korban menjalankan bisnis sebuah kafe bernama Cafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Nisa diduga dibunuh rekan usahanya, yang juga mengelola kafe tersebut berinisial SA.
Jasad korban ditemukan di Cafe Penjara yang menjadi ladang usahanya.
Ibunda Nisa, panggilan akrabnya, menuturkan jika putrinya itu janjian bertemu dengan rekannya yang juga pengelola Cafe Penjara.
Sehingga ia tidak curiga kalau putri tercintanya akan dibunuh.
"Tidak curiga apa-apa. Kabarnya dia akan mengembalikan uang utang. Kemudian janjian di kafe. Sehingga tidak curiga, tapi nyatanya dibunuh," kata ibunda Nisa di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).
Baca: Sesosok Mayat Pria Ditemukan dalam Posisi Tertelungkup di Depok, Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuhnya
Ibu korban juga mengaku tidak punya firasat apa-apa.
"Saya juga tidak punya firasat apa-apa. Baru firasat tidak enak itu ketika saya WA (WhatsApp) hanya centang, biasanya cepat dibales," imbuhnya.
Ibunda Nisa juga mengaku kenal dengan SA.
"Pelaku juga teman bermain sejak kecil," katanya.
Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wanita Setengah Telanjang di Kafe Dibunuh Teman Masa Kecil, Ini Motif Pelaku