Pembangunan Ibu Kota Baru Diprediksi Tingkatkan Jumlah Penumpang di Sepinggan 9 Persen per Tahun
Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan diproyesikan pada 2025 mampu menampung kapasitas penumpang 30 juta per tahun
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Kota Balikpapan atau Bandara SAMS Balikpapan akan terkena imbas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Saat proses kegiatan pembangunan ibu kota baru RI nantinya diprediksi meningkatkan pertumbuhan penumpang di Bandara SAMS Balikpapan hingga 9 persen setiap tahunnya.
"Kalau ditanya dari titik 2019 akan ada peningkatan (pertumbuhan penumpang) di 2020. Kita asumsikan kenaikkan 9 persen setiap tahunnya," kata General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha, Rabu (11/9/2019).
Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan diproyesikan pada 2025 mampu menampung kapasitas penumpang 30 juta per tahun.
Saat ini kapasitas penumpang pertahun di Bandara Sepinggan Baru 5-15 juta penumpang per tahun.
"Namun biasanya prediksi itu, ada margin eror 10-15 persen. Dengan Kebijakan pemerintah yang kita yakini melakukan pemindahan pegawai, penumpang pasti berkumpul dan meningkat di SAMS Sepinggan. Tapi itu kan 5 tahun lagi," ungkapnya.
Ia pun berharap adanya pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur. Otomatis hal itu berdampak pada kenaikan pertumbuhan jumlah penumpang di bandara.
Baca: REI Ajukan 3 Syarat untuk Bangun Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
"Nanti 5 tahun lagi Bandara SAMS Sepinggan, catatannya bakal sama dengan 2018, sanggup melayani 7,5 juta penumpang," ucapnya.
Pasca diumumkannya Kaltim sebagai IKN baru oleh presiden Joko Widodo, hal itu membuat angka pertumbuhan penumpang bandara SAMS Sepinggan Balikpapan naik kendati tak signifikan.
"Belakangan 7 ribu per hari, diperkirakan sekarang 7200 sampai 7300 penumpang," ucapnya.
Maskapai seperti Lion Air dan Citilink berencana dalam waktu dekat melakukan penambahan penerbangan masing-masing satu.
"Kalau Garuda on proces, akhir atau awal bulan depan. (Penerbangan tambahan) Tujuan Jakarta," tuturnya.
Keberadaan terminal juga rencananya bakal ditambah. Saat ini dengan luasan 110 ribu meter persegi dengan kapasitas tampung 10 juta penumpang, dianggap tidak mampu lantaran prediksinya jauh melebihi dari rencana atau eksisting.