Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap

ejak empat hari terakhir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap
KOMPAS.COM/IDON
Rozalinda (35) seorang warga Pekanbaru, Riau, diberikan oksigen karena terpapar kabut asap karhutla. 

Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap

TRIBUNNEWS.COM - Sejak empat hari terakhir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.

Kondisi ini membuat warga menjadi takut keluar rumah.

Sejumlah warga mengaku takut keluar rumah karena sudah merasakan dampak kabut asap seperti sesak napas, batuk pilek, dan kepala pusing.

Apalagi, Jumat (13/9/2019), kabut asap semakin mengkhawatirkan. Jarak pandang pada siang hari hanya sekitar 200 meter, yang terpantau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

Dampak kabut asap ini, kualitas udara di Pekanbaru tidak sehat hingga berbahaya.

Otomatis akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Berita Rekomendasi

Salah seorang ibu rumah tangga (IRT), Rozalinda (35), mengaku takut keluar rumah karena kabut asap.

"Ya, jadi takut keluar rumah. Walaupun rumah sudah ditutup semua, tapi asap masih terasa. Udah nyampe di posko kesehatan ini baru terasa nyaman," ucap Rozalinda saat ditemui Kompas.com di salah satu posko kesehatan

Dia mengeluhkan sesak napas dan kepala pusing akibat kabut asap.

"Sudah empat hari saya sakit. Sesak napas, batuk, dada sakit, dan kepala pusing. Jadi saya diberikan oksigen," kata warga Kecamatan Marpoyan Damai ini.

Yenirika (27) warga lainnya, juga mengaku takut keluar rumah sejak kabut asap makin pekat.

"Jadi takut keluar rumah, karena udara tidak sehat. Apalagi saya ada bayi usianya baru dua bulan," sebut Yenirika pada Kompas.com, Jumat.

Dia mengatakan, kabut asap saat ini sangat pekat disekitar rumahnya.

Hal itu membuatnya khawatir terhadap kesehatan dua orang anaknya.

"Asap di tempat tinggal kami sudah dua minggu. Tapi beberapa hari terakhir sangat pekat," sebut Yenirika.

Dia juga sudah merasakan dampaknya, seperti sesak napas dan kepala pusing.

"Kalau saya sesak napas dan kepala pusing. Bayi saya juga bersin-bersin dan tidurnya gak nyaman, mungkin karena kabut asap," ujarnya.

Kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, semakin mengkhawatirkan.

Sebab, kualitas udara sudah berada di level berbahaya.

Meski sudah banyak warga yang terdampak, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Riau belum menetapkan siaga darurat bencana kabut asap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Warga Pekanbaru yang Kini Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas