Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Pontensi Budidaya Belatung, Solusi Mengurai Sampah Organik Sekaligus Maraup Uang

Para peternak biasanya akan memberi makan ternaknya dengan pelet, namun siapa sangka ada belatung yang memiliki kandungan protein tinggi

Editor: Sugiyarto
zoom-in Melihat Pontensi Budidaya Belatung, Solusi Mengurai Sampah Organik Sekaligus Maraup Uang
Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo
Agus Nurokhim pembudidaya maggot 

Selanjutnya telur-telur lalat BSF tersebut akan ditimbang seberat 5 gram untuk kemudian dipindahkan ke media dedak dan ditetaskan dalam waktu 4 sampai 5 hari. Setelah telur-telur menetas, baru lah dipindahkan ke kotak biopond yang medianya berupa sampah organik basah selama 15 hari agar maggot bisa dipanen.

"Untuk satu kilogram maggot yang berumur 15 hari dijual dengan harga Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu.

Sedangkan maggot yang sudah berwarna hitam atau bibitnya prepupa 1 kg dijual Rp 60 ribu. Biasanya pembeli yang datang sendiri. Kebanyakan maggot untuk campuran pakan ternak seperti ayam dan ikan," ujarnya.

Menurutnya untuk makanan maggot cukup ringan. Ia hanya mengumpulkan sampah-sampah organik baik sampah di rumah-rumah tangga maupun rumah makan.

"Sehari saya dua kali mengambil sampah makanan yang ada di dekat rumah. Pagi sebelum berangkat kerja saya mengambil sampah, kemudian malam hari sekitar pukul 22.00 WIB saat warung makan tutup.

Setelah mengambil sampah, semua sam diletakkan di tempat maggot. Setiap hari saya bisa mengambil sampah makanan 20-30 kilogram.

Kemudian, untuk kendala budidaya maggot yaitu mental mengambil sampah. Karena, pasti akan malu jika mengambil sampah di jalan raya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Agus menceritakan dulu istri dan anaknya takut dan jijik melihat maggot. Namun sekarang mereka sudah terbiasa dengan hal seperti itu.

"Saya budidaya maggot di samping rumah, karena ada lahan kosong dan lahan tersebut dimanfaatkan untuk membuat kotak berukuran 2x2 meter untuk berkembang biaknya maggot.

Kemudian, permintaan pasar dalam sehari saat ini mencapai rata-rata 30-40 kg tiap hari," ujarnya.

Agus menambahkan bekas berkembang biaknya maggot disebut Kasgot atau bekas maggot bisa dijadikan pupuk untuk tanaman.

"Saya juga rencananya dalam waktu dekat ini ,akan melatih pemuda desa untuk belajar budidaya maggot," tambahnya. (Dro)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Menengok Budidaya Belatung di Pekalongan, Solusi Mengurai Sampah Organik, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/13/menengok-budidaya-belatung-di-pekalongan-solusi-mengurai-sampah-organik?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas