Benda Purbakala Tersingkap Saat Pembangunan Rest Area di Dieng
Ada batuan berukir seperti hiasan pada puncak pagar keliling candi hingga ada batuan yang mirip pondasi atau kaki candi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzaki
TRIBUNNEWS.COM BANJARNEGARA - Warga Dieng dikejutkan dengan penemuan batuan candi di Desa Dieng Wetan, Kejajar Wonosobo.
Benda purbakala itu tersingkap saat pembangunan Rest Area di kawasan itu.
Di kedalaman sekitar 30 cm, alat berat yang menggali lahan untuk pondasi bangunan tak sengaja membentur benda-benda keras dalam tanah.
Bukan bebatuan alam biasa, melainkan batuan yang sudah dimodifikasi tangan manusia.
Batu-batu itu lantas diangkat dan dikumpulkan di lapangan sekitar lahan itu.
Ada batuan berukir seperti hiasan pada puncak pagar keliling candi hingga ada batuan yang mirip pondasi atau kaki candi.
Penemuan batuan candi di lahan itu sebetulnya tak begitu mengagetkan warga sekitar.
Baca: Bicara Soal Kabut Asap, Musisi Candil: Ngga Bisa Nyalahin Pemerintah Saja
Menurut Aryadi, warga sudah mengira jika di bawah lahan itu ada tumpukan material candi.
Warga mengetahui lahan itu adalah bekas pesanggrahan atau tempat untuk mengumpulkan benda-benda purbakala di era kolonial Belanda.
Dua hari sebelum penggalian, seorang pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang berdomisili di Dieng rupanya sudah mengingatkan agar pekerjaan itu harus di bawah pemantauan BPCB.
"Karena dia tahu, di dalam itu ada batuan candi yang terkubur," kata Kepala UPTD Objek Wisata Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Aryadi Darwanto
Penemuan batuan candi di lahan ini sedikit mengungkap teka-teki lenyapnya candi-candi atau situs di kawasan Dieng.
Belanda, kata Aryadi, pernah mencatat ada 400 situs kuno di kawasan Dieng.
Baca: Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Amankan Puluhan Cairan Vape Ilegal di Wonosobo