Gempa di Tuban Terasa hingga Mataram, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Warga Kota Mataram yang merasakan gempa tersebut berhamburan keluar dari rumah dan pusat perbelanjaan serta perkantoran.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Gempa bermagnitudo 5,6 yang terjadi di Barat Laut-Tuban, Jawa Timur, Kamis (19/9/2019) pukul 14.06 WIB, juga dirasakan sampai Mataram, Lombok, NTB.
Warga Kota Mataram yang merasakan gempa tersebut berhamburan keluar dari rumah dan pusat perbelanjaan serta perkantoran.
"Gempa ini, kok panjang waktunya...keluar, keluar," kata Wudi, salah seorang warga Kota Mataram.
Petugas BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ricko Kardoso, mengatakan, gempa yang berpusat di Tuban memang terasa hingga di Mataram, Lombok.
"Benar, gempa di Tuban terasa hingga Lombok. Jika gempa bumi itu dalam dan magnitudonya besar, maka dampak guncangan di permukaannya juga luas," kata Ricko.
Hingga kini, BMKG sedang merekap laporan dari wilayah yang merasakan gempa tersebut.
Baca: Gempa Susulan 6 SR Terjadi di Tuban
Gempa dua kali
Sebelumnya diberitakan, gempa mengguncang Tuban, Jawa Timur, Kamis (19/9/2019) sebanyak dua kali.
Gempa ini terjadi dalam kurun waktu 30 menit.
Gempa pertama terjadi pada pukul 14.06.31 WIB dengan kekuatan M 5,6.
Gempa ini berlokasi di 6.40 LS - 111.84 BT atau tepatnya 58 Km baratlaut Tuban, Jawa Timur.
Pusat gempa berada di kedalaman 656 Km.
Gempa ini terasa hingga ke di Denpasar dengan skala IV-V MMI, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima, serta Dompu dengan skala III MMI.
Baca: BREAKING NEWS: Gempa 5,6 Guncang Tuban, Jawa Timur, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa M 6,0 Kembali Guncang Tuban Jawa Timur Siang Ini, Terasa hingga Jogja, Solo, dan Bali
Belum ada 30 menit, gempa kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur.
Kali ini gempa berkekuatan 6,0 menggoyang Tuban pada pukul 14.31.58 WIB.
Pusat lokasi gempa tak jauh dari gempa pertama, yaitu 6.43 LS - 111.82 BT atau 56 km Barat Laut Tuban.
Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 648 Km.
Gempa dirasakan dalam skala MMI, III di Tuban, III-IV Denpasar, III Malang, III Madura, II Bandung , II-III Yogyakarta, II-III Surabaya, II-III Tuban, III Mataram, III Lombok, III Bima.
Beruntung, kedua gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui ada tidaknya kerusakan akibat gempa.
Arti skala MMI
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang kelaur rumah.
Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)