Mesin Pembakar Sampah Inovasi Warga Kayuambon Lembang Ramah Lingkungan, Asapnya Hanya Sedikit
Berawal dari rasa keprihatinnya terhadap sampah yang kerap menumpuk di lingkungannya, Lembang, Bandung Barat ciptakan mesin pembakar sampah
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Berawal dari rasa keprihatinnya terhadap sampah yang kerap menumpuk di lingkungannya, warga Kampung Pangragajian, RT 2/4, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat membuat mesin pembakar sampah ramah lingkungan.
Mesin pembakar sampah ini cukup sederhana, hanya terbuat dari drum bekas, beberapa potong besi, dan pipa cerobong.
Namun meski sederhana, mesin ini bisa membakar berbagai macam sampah tanpa mengeluarkan banyak asap.
Ketika sampah dibakar di dalam drum dengan bantuan listrik selama kurang lebih 30 menit, tidak tampak kepulan asap yang banyak, tapi hanya mengeluarkan asap tipis dari pipa cerobong di bagian atas drum.
"Jadi, asap yang dihasilkan saat pembakaran sampah dari dalam mesin ini memang sangat minim, sehingga sangat cocok digunakan minimal untuk satu RT," ujar Ketua RW 4, Yusuf Hidayat di Lembang, Minggu (22/9/2019).
Tak hanya itu, mesin yang belum diberi nama ini juga sudah dipasangi roda, sehingga sampah bisa dibakar di tempat yang diinginkan dan dipastikan tidak akan menimbulkan bau di lingkungan sekitar.
Dalam sekali pembakaran, mesin ini bisa memuat 30 hingga 40 kilogram sampah. Sisa pembakaran sampahnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
"Alat pembakar sampah portabel ini dijamin tidak akan menyebabkan polusi udara lantaran sudah melewati serangkaian uji coba," kata dia.
Cara kerja mesin ini cukup sederhana. Berbagai jenis sampah rumah tangga dimasukkan ke dalam drum sebagai tempat pembakaran sampah, kemudian drum ditutup dengan pelat besi yang disambungkan dengan vakum.
Setelah sampah-sampah dimasukkan ke dalam drum, lalu dibakar menggunakan korek api untuk menyulut api, lalu saklar dari alat ini terhubung dengan listrik dan akhirnya tinggal menghidupkan alat pembakarannya.
"Tegangan listriknya juga sangat rendah, hanya 150 Watt. Tapi mesin ini baru dimanfaatkan oleh warga di sekitar rumah saya," ucap Yusuf.
Berkat mesin tersebut, kata dia, setidaknya warga bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah yang kerap menumpuk dan warga sekitar tak dipusingkan lagi dengan sampah rumah tangga.
"Sebenarnya ide membuat mesin pembakaran sampah ini telah muncul beberapa tahun lalu, namun baru direalisasikan pada bulan Agustus dengan masa uji coba selama dua minggu," katanya.
Ia mengataka, mesin ini masih butuh proses pengembangan lagi karena masih belum sempurna. Kendati demikian, sejauh ini mesin tersebut sangat bermanfaat dan bisa digunakan sesuai yang diharapkan warga setempat.
"Jadi jika sudah sempurna, bisa saja mesin pembakar sampah ini bisa diperbanyak dan dijual ke masyarakat," ujarnya.
Atas hal tersebut, ia dan warga setempat berharap, ada dukungan dari pihak terkait, khususnya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat agar mesin buatan warga ini bisa dibuat dengan kapasitas lebih besar.
"Hal itu agar nantinya dapat membakar sampah dalam volume banyak, serta lebih banyak lagi warga yang memanfaatkan mesin ini," kata Yusuf.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Inovasi Warga Kayuambon Lembang, Ciptakan Mesin Pembakar Sampah, Jadi Solusi Sampah yang Menumpuk, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/22/inovasi-warga-kayuambon-lembang-ciptakan-mesin-pembakar-sampah-jadi-solusi-sampah-yang-menumpuk?page=2.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.