Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyesalan Ayah Zaenal, Pria yang Dipukuli Polisi hingga Tewas Karena Tak Terima Ditilang

Viral Dipukuli Polisi hingga Tewas, Ungkapan Pilu Ayah Zaenal 'Lebih Baik Penjara 10 Tahun'

Editor: Delta Lidina Putri
zoom-in Penyesalan Ayah Zaenal, Pria yang Dipukuli Polisi hingga Tewas Karena Tak Terima Ditilang
Capture/YouTube TvOneNews
Zaenal Abidin, warga Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tewas setelah mendatangi Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Lombok Timur. 

Sebuah kisah viral hari ini tentang kabar terbaru dari Zaenal Abidin, pria yang dipukuli beberapa oknum polisi hingga tewas.

Sang Ayah mengungkapkan dengan pilu tak tega melihat sang putra meninggal dengan kondisi babak belur.

Ayah Zaenal mengungkap lebih baik Zaenal dipenjara 10 tahun daripada dipukuli dan tewas.

TRIBUNNEWS.COM - Kisah viral hari ini tentang kabar terbaru dari kelanjutan kisah Zaenal Abidin (29) pria yang dipukuli beberapa oknum Polres Lombok Timur hingga tewas.

Ayah Zaenal, Sahabudin mengungkapkan tak tega melihat sang anak dengan kondisi babak belur setelah dipukuli habis-habisan.

"Tidak bisa saya bayangkan bagaimana rupa anak saya itu jika saat dipukul. Dipenjara saja 10 tahun tidak apa-apa," ungkap Sahabudin pilu saat ditemui di rumahnya, Minggu (8/9/2019) dilansir TribunStyle dari Kompas.com.

(ilustrasi)
(ilustrasi) (dawncom)

 Viral - Dipukuli Polisi hingga Tewas Puluhan Warga Tuntut Keadilan Zaenal, 14 Orang Diperiksa

 Viral Tilang Berujung Maut, Dipukuli Polisi hingga Nyawa Melayang, Zaenal Sempat Minta Tolong

Sahabudin mengungkap lebih baik melihat sang anak di dalam penjara hingga 10 tahun daripada harus dipukul hingga tewas.

Berita Rekomendasi

“Dalam hati saya menyebutkan, lebih baik saya lihat Zaenal masuk penjara 10 tahun, daripada dipukul dan mati,” tutur Sahab.

Ketika mendapat kabar sang anak berada di rumah sakit, Sahab tak mengira kondisi Zaenal parah hingga merenggut nyawanya.

“Awalnya, ibunya yang pergi dulu, saya akan pergi selesai shalat Jumat, karena saya mengira anak saya sakit biasa,” ungkap Sahabudin.

Halaman 2 =========>

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas