Gibran Putra Jokowi Resmi Jadi Anggota PDIP Solo, Pernah Ungkap Alasan Masuk ke Dunia Politik
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akhirnya masuk ke dunia politik. Ia resmi jadi anggota PDIP Solo.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Gibran Putra Jokowi Resmi Jadi Anggota PDIP Solo, Pernah Ungkap Alasan Masuk ke Dunia Politik
TRIBUNNEWS.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akhirnya resmi masuk ke dunia politik.
Senin (23/9/2019), Gibran mendaftarkan diri sebagai anggota PDIP Solo.
Dikutip dari TribunSolo.com, Gibran mengurus pembuatan kartu anggota (KTA) PDIP di kantor PDIP Solo, Jl Hasanudin Nomor 26, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo.
Gibran yang disebut-sebut bakal maju sebagai calon wali kota Solo dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020 ini datang ke kantor PDIP Solo pukul 13.55 WIB.
Baca: Tak Cuma Gibran Rakabuming & Bobby Nasution, Keluarga Pemimpin Negeri Ini Siap Jajal Pilkada 2020
Ia mengendarai mobil Mitsubishi Pajero Sport warna putih bernopol cantik AD-7777-VA.
Gibran menyatakan kedatangannya untuk mengurus KTA PDIP sekaligus menanyakan prosedur pendaftaran calon wali kota.
"Iya akan mengurus KTA," kata dia singkat.
Hari Terakhir Pendaftaran Calon Wali Kota, Gibran Tak Dapat Formulir
Gibran mengungkapkan maksud kedatangannya di kantor DPC PDIP Solo untuk mengurus pembuatan KTA 'Kader Banteng', sekaligus mengambil formulir pendaftaran calon wali kota Solo melalui PDIP.
Namun sayangnya hanya KTA PDIP yang berhasil diterima Gibran setelah menyerahkan foto dan mengisi formulir KTA yang ditangani oleh Ketua PAC PDIP Banjarsari, Joko Santoso.
Sementara Ketua PAC PDIP Banjarsari, Joko Santoso tidak berani memberikan formulir pendaftaran calon wali kota Solo melalui PDIP.
"Terkait formulir pendaftaran yang berhak untuk mengeluarkan adalah panitia penjaringan," kata Joko Santoso di kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Hasanudin nomor 26, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"Kebetulan hari ini, ketua panitianya, Putut Gunawan sedang menghadiri pelantikan Ketua DPRD Solo, maka pendaftaran tidak bisa hari ini," imbuhnya membeberkan.
Joko Santoso menganjurkan Gibran untuk bertemu langsung Ketua Penjaringan PDIP Solo, Putut Gunawan.
"Yang jelas PAC tidak dapat mengelurkan formulir pendaftaran," imbuhnya menekankan.
Baca: Spanduk Gibran Rakabuming Raka, Solo Masa Depan Kita Muncul di Solo, Sinyal Anak Jokowi Nyalon?
Adapun putra sulung Presiden Jokowi itu lantas hanya mendapatkan KTA PDIP sementara yang dicetak dengan kertas.
Gibran menerangkan, hari ini dirinya mengurus pendaftaran KTA sekaligus menanyakan formulir pendaftaran calon wali kota Solo dalam Pilkada 2020.
"Hari ini saya mengurus formulir pendaftaran sekaligus KTA untuk menjadi bagian keluarga besar PDIP," terang Gibran kepada wartawan.
"Dan tadi sudah saya tanyakan soal form (formulir calon wali kota), ternyata harus ke Pak Putut," imbuhnya.
Istri Selvi Ananda dan bapak dari Jan Ethes Srinarendara itupun lantas menunjukkan KTA yang sudah dicetak.
Dia menambahkan,ia siap menunggu arahan yang diberikan para senior partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Saya sebagai anak muda menunggu arahan para senior," terang Gibran.
Alasan Terjun ke Politik
Gibran awalnya mengaku tak tertarik untuk masuk ke politik.
Namun, pada akhir 2018, Gibran mulai mengubah pandangannya itu.
Ia menyatakan tertarik untuk terjun ke dunia politik.
Hanya saja, saat itu, ia tak menyebutkan kapan ia akan masuk ke politik.
Gibran kemudian mengungkap alasan perlunya masuk ke politik.
Gibran mengatakan, ia sudah terjun ke dunia usaha sejak 2010 lewat bisnis katering hingga kuliner.
Sebagai pengusaha, ia dituntut untuk menekuni program corporate social responsibility (CSR).
"Tapi kalau dipikir-pikir sebesar apapun dana CSR itu, ratusan juta, miliaran rupiah, itu tidak akan menyentuh banyak orang," kata Gibran saat bincang-bincang media Jokowi dan keluarga, di Cafe Green Garden, Istana Bogor, Sabtu (8/12/2018) dikutip dari Kompas.com.
Jadi, kata dia, jika ingin membantu lebih banyak orang, maka pilihan satu-satunya adalah terjun ke dunia politik.
Sebab, politisi dan pejabat publik bisa membuat kebijakan merakyat yang bisa membantu banyak orang.
"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh. Menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha," ucapnya.
Baca: Calon Wali Kota Solo, Spanduk Gibran Rakabuming Bertebaran, Kaesang Pangarep Beri Respon Begini
Gibran pun berpesan kepada anak-anak muda tidak boleh apatis dalam memandang politik.
Menurut dia, anak muda harus memiliki pandangan politik meskipun tak harus berpolitik.
"Berpolitik lah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," kata Gibran.
Masuk Bursa Survei Calon Wali Kota
Gibran ramai diperbincangkan masuk ke politik saat namanya muncul dalam survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang dipublikasikan pada akhir Juli 2019 lalu.
Survei tersebut dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik.
Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.
"Dari total jumlah responden, 90 persen mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta Suwardi dikutip dari Kompas.com.
Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta saat ini.
Sementara nama Kaesang muncul di urutan ketiga.
"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi.
Selain Gibran, Kaesang, dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.
Bahkan, Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa berada di urutan keempat dengan tingkat pengenalan hanya 49 responden.
Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Baca: Spanduk Bergambar Dirinya Tersebar ke Penjuru Solo, Gibran Bakal Maju di Pilkada 2020?
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.
Bertemu Ketua DPIP Solo FX Hadi Rudyatmo
Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, mendatangi rumah dinas Wali Kota Solo, yang sekaligus Ketua PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (18/9/2019).
Kunjungan Gibran ini hanya terpaut dua hari, setelah PDIP Solo resmi tak mengusung nama Gibran ke DPP PDIP di Jakarta, untuk dimintakan restu maju sebagai jago PDIP di Pilkada Solo 2020.
Sebagaimana diketahui, PDIP Solo memilih Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai jagoan mereka di Pilkada Solo 2020.
Dalam pertemuan di rumah dinas FX Hadi Rudyatmo itu, Gibran nampak malu-malu mengungkapkan tujuannya ke wartawan.
Ia mengatakan, maksud kedatangannya hanya untuk 'bersilaturahmi'.
"Silaturahmi saja, lama gak ketemu beliau, lama tidak bertukar pikiran."
"Beliau meluangkan waktu untuk saya bicara perkembangan di Kota Solo," ujar Gibran.
Gibran bahkan mengaku, ia sama sekali tak bicara soal politik.
"Saya kasih masukan Kota Solo butuh sentuhan anak muda. Kita gak bicara politik, di luar politik," kata Gibran.
Meski demikian, Ketua PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab dipanggil Rudi, justru menyampaikan hal berbeda.
Rudi mengakui, memang ada obrolan yang nyerempet 'politik' dalam pertemuan tersebut.
Misalnya saja, soal mekanisme pendaftaran calon wali kota Solo.
Rudy mengatakan, pertemuan dengan Gibran Rakabuming Raka tersebut juga menanyakan soal mekanisme pencalonan wali kota Solo dari PDI Perjuangan.
"Tadi saya paparan saja bagaimana kalau mau daftar lewat PDI Perjuangan," kata Rudi.
"Tapi saya jelaskan kalau berbicara pencalonan jangan ke Rumah Dinas Wali Kota Solo nanti ke Tim Rekrutmen saja," ujar Rudi.
PDIP Solo Tutup Pintu untuk Gibran di Pilkada Solo
Kabar masuknya Gibran dalam bursa wali kota Solo, memang cukup meramaikan tensi Pilkada Solo 2020, yang sebelumnya adem ayem.
Dalam survei yang dilakukan Universitas Sri Wedari Solo, popularitas Gibran sangat kuat untuk masuk dalam pencalonan wali kota Solo 2020.
Tapi, PDIP sendiri pada akhirnya tak mengusung nama Gibran.
DPC PDI Solo lebih memilih nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, untuk dimintakan restu ke DPP PDIP.
Munculnya nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, didapat dari penjaringan tertutup partai berlambang banteng itu.
Ketua Tim Penjaringan DPC PDI Perjuangan Solo Putut Gunawan menegaskan, penjaringan calon tersebut bersifat tertutup, dan bukan pendaftaran.
"Kami itu tidak membuka pendaftaran, itu hanya penyampaian formulir bahwa yang bersangkutan sudah dijaring untuk melengkapi formalitasnya," papar Putut dihubungi TribunSolo.com, Selasa (17/9/2019).
Pihaknya menjelaskan, pihaknya tidak membuka pendaftaran namun kalau ada yang mendaftar dipersilahkan asal sesuai persyaratan.
"Kita memang tidak buka pendaftaran (calon), tapi kalau ada yang mau daftar silahkan, masak mau daftar dilarang," terang Putut.
Pihaknya memastikan calon dari PDI Perjuangan Solo yang diajukan ke DPP adalah Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
"Maksimal tanggal 23 harus dikirimkan itu formulirnya ke Jakarta," papar Putut.
Pihaknya mengaku penjaringan ini dilakukan tertutup sesuai peraturan partai.
"PDI pasti mengiuung Purnomo. Ini sudah selesai penjaringan," papar Putut.
(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra/Ryantono Puji Santoso) (Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.