Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 5 Tahun di Sukabumi Dibunuh Ibu dan Anak Angkat, Begini Reaksi Ibu Kandung

Kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang menimpa bocah berusia 5 tahun berinisial NP di Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya terungkap.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bocah 5 Tahun di Sukabumi Dibunuh Ibu dan Anak Angkat, Begini Reaksi Ibu Kandung
(DOK : POLSEK NYALINDUNG/ kompas.com)
Proses evakuasi penemuan jasad anak di sungai Cimandiri, Nyalindung,Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019). (DOK : POLSEK NYALINDUNG/ kompas.com) 

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang menimpa bocah berusia 5 tahun berinisial NP di Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya terungkap.

Pelakunya adalah ibu dan kakak angkat korban.

Sri Yuliganti (38), ibu kandung NP, geram dengan tindakan keji para pelaku terhadap anak pertamanya.

Bahkan, Yuliganti meminta agar para tersangka dihukum seberat-beratnya.

"Mau digantung silakan, mau dihukum mati silakan," ujar Yuliganti kepada Kompas.com saat ditemui di rumah kontrakannya di Kelurahan Jayamekar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/9/2019).

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 28 September 2019 Libra Berselisih, Leo Saling Rayu

Yuli mengetahui anaknya menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan dari mantan suaminya Hadi (53) dan dari pihak kepolisian pada Senin (23/9/2019).

Sebelumnya, Yuli juga sudah mencurigai bahwa anaknya meninggal dunia akibat tindakan kekerasan.

Berita Rekomendasi

Sebab, ia sempat melihat kondisi jasad anaknya dalam kondisi yang tidak wajar saat di Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Minggu (22/9/2019) malam.

Baca: Lihat Mahasiswa Diperiksa secara Tak Etis di Kantor Polisi, Ananda Badudu: Mereka Butuh Pertolongan

"Masak sih hanyut di sungai? Saya melihat dengan mata saya sendiri, anak saya pada lehernya memar, mulut berbusa dan betisnya ada luka. Saya sudah curiga," tutur dia.

Apalagi, menurut Yuli, selama menjadi anak angkat tersangka SR alias Yuyu, anaknya NP selalu mendapatkan penyiksaan dari ibu angkatnya.

"Kata para tetangganya, anak saya ini sering disiksa ibu angkatnya," ujar Yuliganti yang kini sudah bersuamikan Jaja (50) dan memiliki seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.

Sebelumnya diberitakan, jenazah NP ditemukan dalam kondisi tidak wajar di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

Baca: Belasan Moge Dilelang Bea Cukai Jabar Tanpa Dokumen. Apa Bisa Diurus STNK dan BPKB-nya?

Anak perempuan itu tewas dibunuh ibu dan kakak angkatnya, SR dan RG.

Sebelum akhirnya dibuang ke sungai, bocah malang ini sempat diperkosa RG dan adiknya, R.

Polisi kemudian menangkap ketiga pelaku.

Pemerkosaan dan pembunuhan terjadi di rumah kontrakan pelaku di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Kasus ini dilimpahkan dari Polres Sukabumi ke Polres Sukabumi Kota, pada Selasa (24/9/2019).

Inses

Polres Sukabumi mengungkap fakta lain dalam kasus perkosaan dan pembunuhan NP.

Bocah lima tahun yang dibunuh oleh kakak dan ibu angkatnya yang terjadi Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.

Hasil penyidikan, tiga tersangka, SR alias Yuyu (39), dan dua anaknya, RG (16) dan R (14), sering melakukan hubungan intim atau inses.

Hal itu telah berlangsung sekitar dua bulan.

Polres Sukabumi hadirkan tiga tersangka kasus tewasnya bocah lima tahun saat konferensi pers di Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).
Polres Sukabumi hadirkan tiga tersangka kasus tewasnya bocah lima tahun saat konferensi pers di Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019). ((KOMPAS.COM/BUDIYANTO))

Baca: Bocah 5 Tahun di Sukabumi Dirudapaksa Oleh Dua Kakaknya di Hadapan Ibunya, Lalu Dibunuh

"Ketiga pelaku ini juga sering melakukan hubungan inses antara ibu dengan kedua anak kandungnya. Selain kepada ibunya, kedua pelaku ini juga kepada adik angkatnya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dalam konferensi pers di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).

Dibuang di Sungai

Hubungan seksual antara ibu dengan anak ini terungkap saat polisi menemukan celana training dalam penggeledahan di rumah pelaku.

Di celana training itu masih ada bercak sperma yang selanjutnya diketahui celana itu milik R.

Setelah diinterogasi, R sebelum memperkosa NP, sempat melakukan hubungan badan dengan ibu kandungnya pada Sabtu (21/9/2019) malam.

Pengakuan ketiga tersangka, mereka sudah sering melakukan inses.

Bahkan ketiganya pernah melakukannya bertiga secara bersama-sama.

Aksinya tersebut dilakukan saat suami atau ayah kedua pelaku sedang berada di luar rumah.

Selain itu kedua remaja pria yang masih berstatus sebagai pelajar ini juga sering melakukan hubungan seks dengan adik angkatnya.

Baca: Korban Perkosaan Akan Dipenjara Lebih Berat dari Koruptor, Dian Sastro: Kok Bisa Bikin UU Absurd?

"Hubungan asmara kedua laki-laki remaja dengan ibunya dan adik angkatnya ini dipicu karena sering menonton video porno dari telepon genggamnya. Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskannya dengan ibu kandungnya dan adik angkatnya," ujar dia.

"Sayangnya, ibunya ini juga bukannya melarang, malah meladeni. Bahkan ikut membunuh korban dengan mencekik," ujar Nasriadi.

Diberitakan sebelumnya, Polres Sukabumi mengungkap kasus penemuan jasad NP, seorang bocah berusia 5 tahun dalam kondisi tidak wajar di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

Anak perempuan itu tewas dibunuh oleh ibu angkat dan salah seorang kakak angkatnya.

Sebelum akhirnya dibuang ke sungai, bocah malang ini diduga diperkosa dua pria yang merupakan kakak angkatnya.


Penulis : Kontributor Sukabumi, Budiyanto

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geramnya Ibu Kandung, Tahu Anaknya Diperkosa dan Dibunuh di Sukabumi" 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  Ibu dan Anak yang Perkosa dan Bunuh Bocah 5 Tahun Sering Berhubungan Seksual Sedarah

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas