Keluarga dari Mahasiswa UHO yang Tewas saat Demo Minta Pertanggung Jawaban dari Polri
Keluarga besar korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Randy, meminta bentuk tanggung jawab petinggi Polri.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM – Keluarga besar korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Randy, meminta bentuk tanggung jawab petinggi Polri yang menyebabkan mahasiswa tewas karena diduga luka tembak.
“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kita butuhkan tanggung jawab” kata keluarga korban Randy, Rasmin, Jumat (27/9/2019).
Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.
“Kita dari keluarga besar, mengutuk keras tindak ini, kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggan kami,” ujarnya.
Randy merupakan anak pertama dan putra satu-satunya dari La Sali dan Wa Nasrifa. Korban dikenal anak yang baik dan ramah kepada siapa saja.
Randy juga aktif dalam kegiatan kampus dan juga tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah dan belum lama terpilih sebagai Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Lakarinta.
“Anak ini kepribadiannya sehari-hari, anak ini baik, dikampung baik dan ramah, dan memang di lingkungan ini tidak pernah terindikasi proses hukum,” ucap Rasmin.
Jenazah randy rencananya akan dimakamkan di pemakaman warga desa setelah usai sholat Jumat di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Mahasiswa Halu Oleo Kendari yang Tewas Minta Tanggung Jawab Polri"