Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjadi 239 Kali Gempa Ambon, Gempa Susulan hingga Jumat Pagi Ini, Tipe Gempa Apa?

Berita terkini Gempa Ambon, terjadi 239 kali gempa susulan hingga Jumat pagi ini

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Terjadi 239 Kali Gempa Ambon, Gempa Susulan hingga Jumat Pagi Ini, Tipe Gempa Apa?
Twitter @BNPB_Indonesia
Warga lari ke gunung akibat gempa Ambon 

TRIBUNNEWS.COM - Hingga Jumat pagi pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Kairatu berkekuatan M 6,5 menunjukkan telah terjadi 239 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks), dengan 41 gempa di antaranya dirasakan warga.

Gempa susulan terbesar berkekuatan M 5,6 dan terkecil M 3,0.

Dampak guncangan gempa utama kemarin pagi yang mencapai skala intensitas hingga V hingga VI MMI di Ambon, Haruku dan Kairatu telah berdampak menimbulkan kerusakan rumah di beberapa tempat dan beberapa orang mengalami luka-luka.

dampak gemnpa ambon 6.8
dampak gemnpa ambon 6.8 (Kolase Twitter BNPB)
 

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pembangkit gempa ini diduga kuat adalah struktur sesar yang melintas di wilayah di wilayah Kecamatan Kairatu Selatan.

Dalam peta tektonik Pulau Seram tampak struktur sesar ini berarah baratdaya-timurlaut. Sesar ini memiliki pergerakan mendatar-mengiri (sinistral strike-slip).

 Waspadai Kemungkinan Tsunami Seusai Gempa 6.8 SR, Ribuan Warga Pulau Seram Pilih Tidur di Perbukitan

"Sayangnya struktur sesar yang melintas di Kalratu selatan ini belum memiliki nama, sehingga untuk memudahkan menyebutnya dapat kita namai Sesar Kairatu," ungkap Daryono kepada Kompas.com.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ternyata sebelum terjadi gempa M 6,5 kemarin pagi (26/9/2019), tampak di Kairatu Selatan sudah terjadi sejumlah rentetan aktivitas gempa pembuka (foreshocks) berkekuatan kecil sejak sekitar sebulan lalu.

Berita Rekomendasi

Peta seismisitas Maluku menunjukkan bahwa di sekitar episenter gempa tadi pagi terdapat klaster aktivitas gempa dengan magnitudo (M) antara 1,5 hingga 3,5 sebanyak 30 kali sejak 28 Agustus 2019 hingga 25 September 2019 kemarin.

Menurut Daryono, gempa ini dapat disebut sebagai contoh nyata mengenai keberadaan “Gempa Tipe 1”.

Gempa Tipe 1 menurut Kiyoo Mogi (1963) ahli gempa Jepang adalah tipe gempa utama yang didahului oleh gempa pendahuluan/pembuka (foreshocks) dan selanjutnya diikuti oleh serangkaian gempa susulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas