Usulan Nama Provinsi Jawa barat Diganti Provinsi Pasundan, Ini Kata Gubernur Ridwan Kamil
Emil mengatakan ia mengapresiasi sejumlah dialog dan kajian mengenai penggantian nama Jawa Barat tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menanggapi wacana penggantian nama provinsi Jawa Barat menjadi Pasundan dan alternatif nama lainnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hal tersebut butuh kajian mendalam dan harus mendapat kesepakatan berbagai pihak di daerah yang selama ini bernama Jawa Barat.
"Di mana-mana, hidup ini adalah kesepakatan. Jadi perubahan itu silakan selama ada kesepakatan," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Senin (30/9/2019).
Penggantian sebuah nama yang selama ini sudah disepakati bersama, katanya, harus disepakati juga oleh semua pihak.
Hal ini tentunya membutuhkan kajian, survei, atau bahkan pooling.
"Nah mencari kesepakatannya itu yang harus dicari, apa harus ada uji publik apakah ada survei atau pooling, itu kan harus dipikirkan," katanya.
Emil mengatakan ia mengapresiasi sejumlah dialog dan kajian mengenai penggantian nama Jawa Barat tersebut.
Baca: Ingin Ikut Unjuk Rasa ke DPR RI, Sekuriti Menyamar Jadi Siswa SMA
Baca: Maruarar Sirait Sarankan DPR Bangun Tempat Ibadah Selain Masjid
Baca: Banyak Calo yang Bohongi Para Pencari Keadilan di Kopi Johny, Hotman Paris Marah: Kau Manusia Hina!
Baca: Bebby Fey Tantang Atta Haliintar Lakukan Sumpah Pocong, Begini Jawaban Sunan Kalijaga
Hal ini harus diperluas ke berbagai lapisan masyarakat di Jawa Barat.
Perlu diperhatikan juga bahwa apapun harus merujuk pada perkuatan persatuan warga Jawa Barat.
"Jadi saya apresiasi inisiatifnya, saya kira itu wajar dan baik. Nanti memastikan bahwa aspirasi itu mendapatkan ruang untuk masyarkat, itu yang harus dicari," katanya.
Sebelumnya, wacana perubahan nama Provinsi Jawa Barat kembali mengemuka menyusul pertemuan sejumlah tokoh di Graha Suria Atmaja Unpad, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Sabtu (28/9/2019).
Diskusi ini bertajuk “Nama Provinsi: Tinjauan Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, dan Hukum Tata Negara” yang digelar Dewan Kebudayaan Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh Jawa Barat, di antaranya Koesoemadinata, Ganjar Kurnia, Asep Warlan Yusuf, Buki Wibawa Karya Guna, Arthur S Nalan, Tjetje Hidayat Padmadinata, Adji Esa Putra, Andri Kantaprawira, Reiza D Dienaputra, Yayat Hendayana, dan Iip D Yahya.
Beberapa pihak menilai perubahan nama Provinsi Jabar dapat mengembalikan jati diri masyarakat Sunda dan kearifan lokalnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.