Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pola Pendekatan Ara Sirait Dinilai Seperti Sunan Kalijaga

Membaca buku-buku biografi tokoh sangat penting sebagai bagian dari jalan meraih kesuksesan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pola Pendekatan Ara Sirait Dinilai Seperti Sunan Kalijaga
Ist/Tribunnews.com
Peluncuran buku berjudul "Maruarar Sirait di Mata Rakyat" di Gedung Kokardan Majalengka, Minggu (29/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Membaca buku-buku biografi tokoh sangat penting sebagai bagian dari jalan meraih kesuksesan.

Dari kisah nyata tokoh itulah bisa diambil pelajaran dan teladan kehidupan.

Demikian disampaikan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dalam peluncuran buku berjudul "Maruarar Sirait di Mata Rakyat" di Gedung Kokardan Majalengka,  Minggu (29/9/2019).

Buku ini ditulis dan diterbitkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Majalengka sebagai apresiasi kepada Maruarar, yang telah menjadi anggota DPR selama tiga periode dari tahun 2004-2019 dari daerah pemilihan Subang, Majalengka dan Sumedang.

"Dari figur Bang Ara, kita belajar dari kiprah, gagasan, ide, maupun sepak terjangnya. Bang Ara memberikan teladan bagi kita semua," ungkap Karna.

Suasana akrab pada peluncuran buku berjudul
Suasana akrab pada peluncuran buku berjudul "Maruarar Sirait di Mata Rakyat" di Gedung Kokardan Majalengka, Minggu (29/9/2019). (Ist/Tribunnews.com)

Dalam acara launching buku yang diimeriahkan dengan penampilan seni dan budaya Majalengka ini, Karna juga mengatakan bahwa Maruarar merupakan figur politisi yang memiliki integritas, komitmen, dan tanggungjawab yang luar biasa.

"Ini yang jarang dimiliki seorang politikus pada umumnya," kata Karna dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Edy Anas Djunaedi, para seniman, budayawan, tokoh agama, pimpinan ormas, OKP, serta ratusan tamu undangan lainnya.

Berita Rekomendasi

Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Majalengka, Karna tahu persis bagaimana Maruarar diterima semua lapisan masyarakat. Meskipun Maruarar bersuku Batak dan beragama Kristen namun dipercaya oleh warga yang beragama Islam dan bersuku Sunda.

Hal senada disampaikan budayawan Majalengka Rachmat Iskandar yang menjadi narasumber bedah buku. Ia mengatakan bahwa pola pendekatan Maruarar terhadap rakyatnya seperti Sunan Kalijaga, salah seorang wali di tanah Jawa.

"Jadi Bang Ara itu dapat diterima semua kelompok masyarakat, dan tidak lagi memperdulikan asal usulnya," kata Rachmat.

Demikian pula pandangan Wakil Rektor Universitas Majalengka (Unma) Diding Badjuri.

Ia mengatakan bahwa Maruarar memiliki komunikasi massa yang luar biasa. Ia mampu menginternalisasikan dirinya sehingga mampu memberikan aura yang berbeda.

"Bang Ara juga mampu menjaga silaturrahmi serta kepercayaan sekaligus keterbukaan dalam berbagai hal, " jelasnya dalam acara yang disertai santunan anak 200 anak yatim dari Maruarar ini.

Dengan rendah hati, Maruarar yang hadir dalam acara itu, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan rakyat Subang, Majalengka dan Sumedang. Bagi Maruarar, ketiga daerah itu sudah seperti kota kelahirannya.

"Disini saya menemukan Pancasila yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga menemukan muslim yang ramah, toleran dan santun," demikian Maruarar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas