Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Meninggal Saat Ikut Diksar Unila, Arga Pamit pada Orang Tua Ikut Camping

Arga pamit kepada dia dan ibunya untuk camping. Ia kemudian mengantar Arga mengikuti kegiatan itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sebelum Meninggal Saat Ikut Diksar Unila, Arga Pamit pada Orang Tua Ikut Camping
Dok Polda Lampung
Petugas Inafis memeriksa kondisi jasad Arga Trias Tahta, mahasiswa FISIP Unila yang tewas dalam Diksar di Desa Cikoak, Padang Cermin, Pesawaran, Minggu (29/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU - Civitas akademika Universitas Lampung (Unila) kembali berduka.

Seorang mahasiswanya, Arga Trias Tahta, jurusan Sosiologi FISIP, meninggal saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Cakrawala di Pesawaran.

Saat ini polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.

Suasana duka menyelimuti kediamanan almarhum di Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kabupaten Pringsewu, Senin (30/9/2019).

Kedua orang tua almarhum, Denny Muhtadin (53) dan Rosdiana (52), masih tidak percaya jika Arga telah berpulang menghadapi Ilahi.

Baca: Pelajar SMP Ditanya Polisi Mengapa Pakai Seragam SMA Saat Demo: Pakai Doang, Tertukar Punya Teman

Ibunda almarhum bahkan langsung pingsan saat mengetahui sang anak telah terbujur kaku di Rumah Sakit Bumi Waras.

Dan saat proses pemakaman kemarin, ia pun tak kuasa menahan kesedihannya.

Keluarga Arga, mahasiswa Unila yang tewas saat Diksar: Dari kanan ke kiri Denny Muhtadin (53), Gani Dewantara (27), dan Amin Abdulrahman saat memberikan keterangan pers.
Keluarga Arga, mahasiswa Unila yang tewas saat Diksar: Dari kanan ke kiri Denny Muhtadin (53), Gani Dewantara (27), dan Amin Abdulrahman saat memberikan keterangan pers. (Robertus Didik/Tribun Lampung)
Berita Rekomendasi

Denny menuturkan, kondisi tubuh Arga mengalami luka-luka dan lebam.

Arga pamit kepada dia dan ibunya untuk camping. Ia kemudian mengantar Arga mengikuti kegiatan itu.

Ia bahkan sempat berpesan agar Arga tidak melakukan hal yang berbahaya.

"Kalau mau camping ya camping, tapi cari selamat saja. Jangan yang berbahaya-berbahaya," pesan Denny saat itu kepada Arga.

Baca: Profil Gesang, Maestro Keroncong Indonesia yang Lahir pada 1 Oktober 1917

Arga berangkat mengikuti kegiatan UKM Cakrawala selama 4 hari sejak Kamis (26/9/2019) hingga Minggu (29/9/2019).

Arga juga menginformasikan jika akan pulang hari Minggu.

Namun saat hari penjemputan, tak ada kabar darinya.

Saat itu, Denny tidak mempunyai firasat, karena selalu mendoakan yang baik untuk anaknya.

Pengurus UKMF Cakrawala Shyntia Claudia Mahasiswi prodi Sosiolog Fisip Unila bersama Perdiansyah alumni UKMF Cakrawala. 
Tribunlampung.co.id/Bayu
Pengurus UKMF Cakrawala Shyntia Claudia Mahasiswi prodi Sosiolog Fisip Unila bersama Perdiansyah alumni UKMF Cakrawala. Tribunlampung.co.id/Bayu (Tribunlampung.co.id/Bayu)

Sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu, dia mendapat telepon dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras.

Pihak rumah sakit itu mengabari jika anaknya dirawat di sana.

Denny bersama istrinya langsung menuju RSBW Bandar Lampung.

Setibanya di RS, justru pihak RS meminta maaf karena sengaja tidak menerangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arga. Bahwa Arga sudah meninggal.

Baca: Putra Nababan Masih Nyaman Pakai Setelan Jas yang Biasa Dikenakannya Saat Masih Jadi Jurnalis

Menurut Denny, pihak RS menginformasikan putranya tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan kaku.

Ia pun melihat ke kamar mayat dan mendapati putranya terbujur memakai kaus dalam dan celana pendek.

"Lihat kaki penuh dengan luka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.

Istrinya, Rosdiana yang melihat kondisi buah hatinya langsung pingsan.

Denny sempat panik dan berupaya menyadarkan Rosdiana. Kemudian meminta jasad Arga dibawa pulang saja.

Denny sempat meminta visum atau autopsi kepada RSBW tapi tidak ada pelayanan tersebut dan menyarankan ke RSUDAM.

Sehingga Arga dibawa kembali ke Pringsewu setelah istrinya meminta.

Suasana rumah duka Aga Trias Tahta di Dusun Wonokarto RT 01/RW 08, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Senin 30 September 2019. Mahasiswa Fisip Unila Aga Trias Tahta meninggal dunia saat mengikuti Diksar UKM Fakultas Fisip Unila.
Suasana rumah duka Aga Trias Tahta di Dusun Wonokarto RT 01/RW 08, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Senin 30 September 2019. Mahasiswa Fisip Unila Aga Trias Tahta meninggal dunia saat mengikuti Diksar UKM Fakultas Fisip Unila. (Tribun Lampung/Robertus Didik Budiawan)

Denny menyatakan ikhlas atas kematian anaknya.

Namun, saudara kandung Arga menginginkan pihak terkait memberikan keterangan kepada keluarga soal apa yang menyebabkan luka-luka di tubuh Arga.

Keluarga menduga adanya kekerasan fisik sehingga melapor ke Mapolres Pesawaran.

Kakak kandung Arga, Gani Dewantara (27) menuturkan, keluarga meminta kepolisian mencari titik terang penyebab kematian Arga.

Ketua Jurusan Sosiologi FISP Unila Ikram mengaku belum bisa memberi keterangan soal peristiwa yang menimpa mahasiswanya tersebut.

Sebab, menurut dia, informasi yang didapat dari mahasiswa masih simpang siur.

Pengurus UKM Cakrawala Shyntia Claudia saat ditemui di warung Mie Aceh, Senin (30/9/2019) mengatakan, kalau semua diksar yang dilakukan oleh Cakrawala telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

Baca: Sempat Kaget Saat Dipanggil Polisi, Pedagang Siomay dan Minuman Senang Dagangannya Diborong

Ia menerangkan, korban sempat jatuh pada hari Kamis dan Sabtu kembali terjatuh.

Saat Kamis terjatuh itu, Arga langsung diberikan penanganan.

Kemudian pada Minggu, korban kembali terjatuh, dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Jatuh ke Jurang

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pihak kepolisian akan meminta pertanggungjawaban terhadap panitia kegiatan.

Pandra pun mengaku pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga di Polres Pesawaran.

Saat ini Satreskrim Polres Pesawaran tengah menyelidiki kasus tersebut.

Terkait kronologi, Pandra menuturkan, dari hasil keterangan sementara terhadap keluarga korban dan senior dari FISIP Unila yang ikut pelaksanaan diksar bahwa korban terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Baca: Mutia Ayu Istri Glenn Fredly Beri Kejutan Ulang tahun Untuk Eks Dewi Sandra di Atas Panggung

"Selanjutnya dilakukan evakuasi oleh senior dan rekan korban, selanjutnya korban masih diminta mengikuti kegiatan diksar sampai dengan hari Minggu sekira jam 10 pagi," jelasnya.

Namun, kata Pandra, korban mengeluhkan sakit sehingga dibawa ke RS Bumi Waras, sebelum sampai di RS tersebut korban meninggal dunia.

Terpisah, orang tua dari mahasiswa lain yang juga mengikuti Diksar, Komsatinah, mengungkapkan hal berbeda.

Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan anaknya Aldi Dharmawan, sempat mendapat perlakuan tidak baik selama diksar hingga kini harus dirawat di ruang 1E RS Bhayangkara.

"Jadi bagian perut itu ditonjok berkali-kali, lalu pipi ditampar juga berulangkali. Kemudian setiap hari disuruh merayap tak pakai baju, hingga akhirnya luka di bagian perut," ujarnya.

Sang anak masuk rumah sakit Senin pagi.

Baca: 10 Karakter Orang yang Lahir di Bulan Oktober, Si Kalem yang Romantis Tapi Ceroboh

"Saat ini tatapannya kosong dan sekarang ini belum bisa berkomunikasi," kata dia.

Wakil Dekan III Fisip Unila Dadang Karya Bakti mengatakan pihak kampus sangat berduka atas musibah ini.

Pihaknya akan melihat semua ini secara jernih dengan langkah cerdas sesuai SOP.

Dekanat pun akan segera memanggil seluruh orang yang terlibat dalam pelaksanaan diksar dan jika terbukti ada pelanggaran akan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan/Hanif Mustafa/Bayu Saputra)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Mahasiswa Unila Meninggal Saat Diksar, Ibu Pingsan Lihat Anak Terbujur Kaku di Kamar Mayat

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas