P2TP2A Garut Beri Pendampingan Psikologi pada Korban Rudapaksa Siswi SMP di Cisompet
Penanganan yang akan diberikan kepada korban dilakukan setelah proses penyelidikan selesai
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut telah menerima laporan perkosaan yang menimpa siswi SMP di Kecamatan Cisompet yang dilakukan enam pria.
Korban perkosaan yang dilakukan enam orang pria itu belum ditangani P2TP2A.
Pasalnya kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
"Kami masih menunggu hasil penanganan dari kepolisian. Sejauh ini baru ada laporan saja," ujar Sekretaris P2TP2A Kabupaten Garut, Rahmat Wibawa saat dihubungi, Kamis (3/10/2019).
Menurutnya, penanganan yang akan diberikan kepada korban dilakukan setelah proses penyelidikan selesai.
"Kami tidak mau menganggu ranah penyidikan oleh polres. Silakan Polres fokus dulu, kami nanti akan membantu sesuai tupoksinya," katanya.
Baca: Setelah Dicekoki Miras, Siswi SMP di Garut Diperkosa 6 Pria, Satu dari Pelaku Usia 44 Tahun
Rahmat menerangkan, ke depannya, P2TP2A akan memberikan pendampingan psikolog kepada korban.
Hal itu dilakukan untuk mengobati trauma yang dialami korban akibat aksi pencabulan tersebut.
"Sekarang kami koordinasi dan lakukan pemantauan. Seandainya korban perlu diamankan, nanti kami bawa ke rumah aman," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Garut menangkap enam pria yang diduga sebagai pelaku pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur, berinisial ES.
Tiga dari enam pelaku juga masih berusia di bawah 17 tahun.
Satu diantara pelaku bapak-bapak berusia 44 tahun.
Pelaku berinisial UJ (44), IL (18), MU (21), SJ, A, dan BA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.