Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh Pengumuman 'Waspada Tuyul' di Kampung Cilisung Gara-gara Sejumlah Warga Kehilangan Uang

Isu adanya tuyul berkeliaran menyeruak di RW 03 Kampung Cilisung, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Heboh Pengumuman 'Waspada Tuyul' di Kampung Cilisung Gara-gara Sejumlah Warga Kehilangan Uang
istimewa
teka-teki uang hilang dicurigai karena tuyul (kolase tribun jabar) 

TRIBUNNEWS.COM -- Isu adanya tuyul berkeliaran menyeruak di RW 03 Kampung Cilisung, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Usut punya usut, isu tersebut muncul lantaran banyak warga yang mengeluh kehilangan uang secara misterius.

Memang, dalam cerita mistis di masyarakat yang beredar, uang yang hilang secara janggal kerap disebut-sebut karena ulah tuyul.

Ketua RW 03, Eka Kandawira pun mengatakan, sudah ada tiga orang warganya yang melapor kepada dirinya kehilangan uang secara tiba-tiba.

Tiga warga yang melapor itu adalah Ully Sutarman, Dani, dan Titin Rosmayanti.

Baca: Kondisi Terbaru Irish Bella Setelah Sempat Pendarahan Bulan Lalu, Masih Pucat & Diinfus

Baca: Penantian Panjang Berakhir, Indonesia Sukses Pulangkan Piala Suhandinata ke Tanah Air

Baca: GPSK dan Permabudhi Inisiasi Gerakan #BebasPlastikIndonesiaCantik di Car Free Day

Mereka bertiga adalah warga RW 03.

Rata-rata, warga kehilangan uang mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

BERITA REKOMENDASI

Jumlah tersebut, menurut Eka, memang tidak terlalu banyak.

"Kejadiannya suka di malam hari," katanya.

Akibat kejadian aneh itu, warga akhirnya mengambil kesimpulan, ada warga yang memelihara tuyul dan makhluk sejenisnya yang kerap mengambil uang warga.

Namun, baik Eka maupun pelapor, memang belum secara langsung melihat tanda yang spesifik terkait keberadaan tuyul.

"Cuma banyak laporan dari mulut ke mulut. Kejadiannya sudah lama cuma warga menganggapnya biasa aja, dan baru sekarang ramenya," katanya.


Bikin Surat Pengumuman

Akibat isu adanya tuyul menyeruak, warga tak tinggal diam.

Pengumuman waspada tuyul beroperasi tersebut ditempel di lingkungan
Pengumuman waspada tuyul beroperasi tersebut ditempel di lingkungan RW 03 Kampung Cilisung, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Tribunjabar.id/Mumu Mujahidin)

Mereka akhirnya membuat surat pengumuman.

Bukan surat biasa, surat itu berisi pengumuman untuk pemilik tuyul.

Surat-surat itu pun ditempelkan di beberapa tempat.

Berdasarkan pantauan wartawan TribunJabar.id, surat pengumuman itu ditempel di lingkungan RW 03, Kampung Cilisung.

Ada juga tanda tangan ketua RW dan korban di surat tersebut.

Satu di antaranya, surat ditempel di depan bale RW 03 Kampung Cilisung.

Surat itu berisi agar pemelihara tuyul tak beroperasi di lingkungan Cilisung.

Tak hanya itu, surat tersebut juga menerangkan sudah tiga bulan terakhir warga RW 03 kerap mengeluh kehilangan uang secara tidak wajar kepada pengurus RW 03, terutama di malam hari.

"Untuk itu mulai sekarang kepada yang merasa memelihara tuyul dan sejenisnya, sejak dibuatnya surat ini untuk tidak beroperasi di lingkungan RW 03. Ingat QS (Quran Surat), An Nisa: 48," begitu bunyi di tulisan tersebut.

Surat untuk pemilik tuyul ini kemudian beredar di media sosial dan ramai diperbincangkan.

Postingan pemberitahuan kepada pemelihara tuyul agar tidak beroperasi di lingkungan warga heboh di sosial media, Sabtu (5/10/2019).

Benarkah Uang-uang Hilang itu Karena Dicuri Tuyul?

Tak bisa dipungkiri keyakinan tuyul sebagai pelaku pencurian uang masih ada di tengah masyarakat Indonesia.

Cerita-cerita tuyul ini tak berbeda dengan kisah-kisah penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul.

Dikutip dari laman konsultasisyariah.com, tuyul atau sosok Ny Roro Kidul adalah jin, yanng oleh orang-orang pernah dilihat ujudnya, sehingga orang menyebutnya tuyul atau sebutan lainnya.

Dan sebutan itu murni datang dari manusia. Seperti halnya jin yang menjelma dalam bentuk mahluk berbalut kain mori yang oleh masyarakat dikenal dengan nama pocong.

Seperti layaknya jin, sosok yang disebut tuyul, juga bisa memindahkan barang. Namun antara satu jin dengan jin lainnya, berbeda kemampuannya.

Seperti halnya manusia, ada jin yang bisa memindahkan barang berat, ada yang bisa mencuri, dan lain sebagainya.

Fenomena jin yang mencuri uang, tidak hanya muncul di masyarakat Jawa.

Di zaman Nabi-pun peristiwa ini pernah terjadi. Di antaranya peristiwa yang dialami Abu Hurairah radhiyallahuanhu, ketika beliau ditugasi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk menjaga zakat Ramadan.

Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini.

Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi.

Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Kemudian dia mengajarkan bacaan ayat kursi sebelum tidur.

Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” (HR. Bukhari 2311)

Yang ditangkap oleh Abu Hurairah waktu itu adalah jin yang menjelma menjadi bentuk lain. Ketika menjelaskan hadis ini, al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Jin terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya…” (Fathul Bari, 4:489).

Apakah jin atau sosok tuyul mencuri karena disuruh?

Bisa jadi ada yang menyuruh, bisa juga karena si jin iseng sendiri. Atau kadang karena memang mereka butuh makanan seperti dalam hadis Abu Hurairah di atas.

Kasus orang yang merawat tuyul juga pernah terjadi di masa silam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menyebutkan tentang al-Hallaj – tokoh sufi yang mengaku telah menyatu dengan tuhannya – ,

Al-Hallaj memiliki atribut khusus, terkadang setan membantunya. Seuatu ketika, dia bersama pengikutnya di bukit Abu Qubais, kemudian pengikutnya minta manisan. Kemudian al-Hallaj pergi ke tempat tertentu yang tidak jauh dari markasnya, lalu dia kembali dengan membawa sepiring manisan.

Masyarakat pun mencari tahu kejadian sejatinya, ternyata sepiring makanan itu berasal dari toko manisan di Yaman, yang dibawa oleh setan ke tempat itu. (Yongky Yulius)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Heboh Isu Tuyul Beraksi di Dayeuhkolot Bandung, Gara-gara Uang Hilang Misterius, Muncul Surat Begini

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas