5 FAKTA Meninggalnya Aktivis WALHI Sumut, Ditemukan Kejanggalan hingga Dambil Alih Polrestabes Medan
Kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara (SUMUT), Golfrid Siregar meninggal dunia.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
5 FAKTA Meninggalnya Aktivis WALHI Sumut, Ditemukan Kejanggalan hingga Dambil Alih Polrestabes Medan
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara (Sumut), Golfrid Siregar meninggal dunia.
Golfrid Siregar meninggal pada Minggu (6/10/2019) setelah sebelumnya ditemukan tak sadarkan diri pada Kamis (3/10/2019) dinihari.
Kepergian Golfrid meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia dua tahun.
Berikut fakta meninggalnya Golfrid Siregar yang merupakan advokat WALHI Sumut, Tribunnews.com himpun dari TribunMedan.com
Hilang Kontak Sejak Rabu
Manager advokasi dan kampanye Walhi Sumut, Roito Lumbangaol mengatakan, Golfrid Siregar hilang kontak sejak Rabu (2/10/2019).
Pada pukul 17.00 WIB, Golfrid berpamitan untuk pergi ke agen pengiriman barang dan bertemu seseorang di Marindal.
Namun setelah itu, sang istri Resmi Baringin (31) mencoba mengontak namun tidak bisa.
"Sejak saat itu, korban tidak bisa dikontak oleh istri korban,"kata Roito.
Golfrid Siregar lalu ditemukan tak sadarkan diri pada Kamis (3/20/2019) dinihari oleh tukang becak di fly over Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Padang Bulan, Medan.
Oleh tukang becak korban kemudian dibawa ke RS Mitra Sejati hingga akhirnya diarahkan ke RSUP Adam Malik.
Setelah tiga hari mendapat perawatan di Rumah Sakit, Golfrid menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca: Hasil Investigasi Temukan Banyak Kejanggalan di Kasus Meninggalnya Kuasa Hukum Walhi Sumut
Walhi Temukan Kejanggalan
Penyebab meninggalnya Golfrid Siregar hingga kini masih dipertanyakan oleh pihak Walhi Sumut.
Polisi awalnya menyebut Golfrid Siregar meninggal karena mengalamai kecelakaan.
Namun keterangan dari pihak kepolisian tersebut diragukan oleh pihak Walhi.
Sebab menurut Walhi, kematian kuasa hukumnya yang bertugas sejak 2016 itu terasa janggal.
Direktur WALHI Sumut, Dana Prima Tarigan menyebut, secara kasat mata luka yang dialami Golfrid Siregar tidak seperti akibat kecelakaan.
Menurut Dana tak ada lecet dibadan, sedangkan di kepala Golfrid seperti terkena pukulan benda tumpul.
"Kalau melihat lukanya kita memang sangat merasa janggal. Di tubuhnya tidam ada lecet. Tetapi kepalanya hancur," ujarnya.
Sementara itu, motor Golfrid ketika dicek, menurut Dana tidak mengalami kerusakan seperti tanda-tanda kecelakaan.
Selain itu, barang-barang korban seperti tas, laptop dan dompet serta cincin tak lagi ditemukan bersama Golfrid.
Baca: Penyebab Kematian Kuasa Hukum Walhi Sumut Golfried Siregar Menyisakan Tanda Tanya
Respon Walhi dan Istri Korban
Atas meninggalnya aktivis Walhi tersebut, pihak Walhi Sumut mendorong kepolisian untuk cepat membuka kasus tersebut secara transparan.
Direktur Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan meminta kepada kepolisian agar cepat menuntaskan kasus ini
"Kita lihat saja nanti. Yang penting kita dorong sama-sama pihak kepolisian agar secepatnya membuka kasus ini secara transparan. Jadi kita akan tau siapa pelaku dan apa motifnya," ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Istri Golfrid Siregar, Resmi Baringin (31).
Ia meminta pihak kepolisian untuk cepat menuntaskan kasus tersebut.
"Harapan agar cepat kasus ini terungkap," ujar Resmi.
Baca: Meninggal tak Wajar, Aktivis Walhi Gotfrid Siregar Dimakamkan di Kampung Halaman
Alami Luka Pendarahan
Pihak RSUP Adam Malik mengatakan Golfrid meninggal dunia karena mengalami pendarahan di bagian kepala.
Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy mengatakan, Golfrid Siregar mulai menjalani perawatan intensif di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Kamis (3/10/2019) dinihari.
"Kondisi korban pada saat itu tidak sadarkan diri lagi. Dan setelah dirawat dan ditangani instalasi gawat darurat kita, bahwasanya pasien itu statusnya emergency," tutur Rosario.
Karena keadaan yang darurat, Golfrid kemudian dioperasi pada siang harinya.
"Jadi pada saat ini harus dilakukan segera operasi. Dan pada hari itu juga korban dilakukan operasi sekitar jam 13.30 WIB siang," ucap Rosario Dorothy
Setelah dioperasi, Golfrid kemudian dirawat di ICU pasca bedah RSUP H Adam Malik hingga akhirnya meninggal pada Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca: Polisi Olah CCTV Tempat Aktivis Walhi Gotfrid Siregar Tewas Tak Wajar, Berikut temuannya
Ditangani Polrestabes Medan
Kasus kematian Golfrid Siregar kini ditangani oleh Polrestabes Medan.
Pihak Tim yang diturunkan oleh Polrestabes Medan pada Senin (7/10/2019) telah membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk di autopsi.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan telah berkoordinasi dengan Polsek Deli Tua yang sebelumnya menangani kasus ini.
Sebab penangan kasus ini awalnya dibuatkan LP Lakalantas di Polsek Deli Tua.
Namun pihak Polrestabes Medan nantinya akan menangani ulang dengan melakukan penyelidikan kembali.
"Terus perintah dari pimpinan, kami coba tangani kembali, lidik kembali, kita buatkan nanti laporan polisi model A, bukan lakalantas," kata Kompol Eko, Senin (7/10/2019)
Sebelumnya jenazah telah dibawa ke rumah duka di Tiga Dolok, Simalungun, Sumut.
Namun kemudian jenazah diambil dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Kami mencoba buatkan surat pengantar dan meminta pihak keluarga korban untuk jenazah ini dilakukan autopsi untuk mengetahui sebab-sebab kematian," sambungnya.
(Tribunnews.com/Tio, TribunMedan/AndimazKahfi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.