Longsor di Cianjur, Dua Warga Tewas Tertimbun, Evakuasi Terkendala Penerangan
Hujan deras yang mengguyur kawasan Cianjur pada Selasa (8/10/2019) petang menyebabkan longsor di Kampung Rawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Hujan deras yang mengguyur kawasan Cianjur pada Selasa (8/10/2019) petang menyebabkan longsor di Kampung Rawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Dua orang dikabarkan tewas tertimbun longsor.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan ia mendapat keterangan warga diperkirakan korban tewas sedang ada di rumah pada saat hujan deras dan terjadi longsor.
"Longsor terjadi di Kampung Cirawa Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber," kata Ali melalui sambungan telepon malam ini.
Ali mengatakan saat ini dilakukan proses evakuasi namun terkendala kurangnya penerangan akibat kondisi di tempat kejadian yang gelap.
"Saat ini lagi diupayakan proses evakuasi," ujar Ali.
PVMBG Sempat Ingatkan Warga, Waspada Bencana Longsor
Menyikapi musim hujan yang diprediksi BMKG akan mulai terjadi pada November ini, Pusat Vulkanologi san Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk waspada karena hujan tersebut bisa mengakibatkan adanya potensi bencana banjir dan longsor.
Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan, hampir seluruh daerah di Jawa Barat dari barat hingga selatan rentan bencana longsor.
"Sekarang memang belum masuk musim hujan, tetapi upaya mitigasi perlu dilakukan, sebab semua daerah di Jawa Barat sering longsor."
"Persiapan mitigasi, salah satunya sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholder perlu di lakukan dan penting untuk membantu memahami potensi-potensi adanya bencana," ujarnya saat ditemui di sela kegiatan FGD Gerakan Tanah 2019 PVMBG di Auditorium Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019).
Menurutnya, berdasarkan data yang dikeluarkan PVMBG per Oktober 2019, seluruh daerah di Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah yang masuk ke dalam kategori menengah hingga tinggi.
Untuk kategori menengah, lanjutnya gerakan tanah berpotensi terjadi apabila curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.