Aktif Komunikasi di Medsos, Salah Satu Jamaah Khalifatul Muslimin Lampung Dibawa Densus 88
Pimpinan Khalifatul Muslimin, Khalifah Abdul Baraja membenarkan, jika salah seorang jemaahnya berinisial NAS dibawa oleh Densus 88 antiteror.
Editor: Sugiyarto
Ali datang pada Sabtu (8/6/2019) malam bersama ibu dan kakak iparnya dari Kupang Teba.
Ia pun sudah diintai lama dan jadi target operasi (TO) Densus 88 Antiteror Mabes Polri pasca-aksi bom bunuh diri di Pos Pam Kartasura.
"Kalau polisi itu dari Sabtu (8/6/2019) pagi sudah berada di sekitar lingkungan kami. Dan rumah adik iparnya Ali, Shodik itu dekat dengan rumah saya," katanya
Selesai penangkapan di Pasar Tugu, polisi kembali mendatangi rumah kontrakan Shodik.
Polisi menggeledah sebagian rumah dan menanyakan barang dan posisi Ali tidur.
Petugas mengamankan satu tas ransel yang berisi dua kaus.
Lalu ada juga nomor polisi berseri AD, dari aparat kepolisian dirinya mendapatkan informasi jika Ali sempat dicari di Jogja.
Nmun karena sudah berangkat ke Lampung, terduga ini sudah lama tidak ketemu dan memang lagi mudik menemui ibunya.
Shodik, adik ipar terduga mengatakan, dirinya heran kalau banyak orang ke rumahnya menanyai Ali, adik iparnya.
”Kenapa banyak orang yang datang ke rumah saya. Saya juga tidak tahu mengapa Ali ditangkap polisi," katanya
Memang polisi mendatangi rumah kontrakannya untuk mengambil barang-barang milik Ali.
Sempat ditanya Ali itu tidur dan barang bawaannya apa saja.
Ia mengaku baru dua kali bertemu Ali, saat akad nikah dan Lebaran ini.
Jarang juga ketemu dan dari penggeledahan yang dilakukan, polisi hanya membawa sebuah tas Ali.
Jadi Terduga Teroris, Ayah-Anak di Bali Diciduk Densus 88