Dua Bocah Menangis di Tepi Jalan Lihat Orang Tuanya Terbakar di Dalam Mobil
Dua bocah perempuan selamat dari kecelakaan dan terbakarnya sedan Honda Civic di jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Dua bocah perempuan selamat dari kecelakaan dan terbakarnya sedan Honda Civic di jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, Sabtu (19/10/2019) pagi.
Sementara, empat penumpang lain di sedan tersebut meninggal.
Video kecelakaan yang menampilkan kesedihan kedua bocah di tepi jalan itu viral di jagat maya.
Kedua bocah perempuan itu adalah Pricillia Saronka (9) dan Vania (2), anak dari pasangan korban meninggal kecelakaan, Hadi Prayitno (37)-Elisabeth Yoni Saptirawati (32).
Dua korban jiwa lainnya, yaitu Michael Dwi Suryahadi (7), anak kedua Hadi-Yoni, dan Kris (14), keponakan Hadi.
Keempat korban meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Pramuka, Bandar Lampung.
Sementara, kedua bocah yang selamat dibawa dan dirawat di RS Mardi Waluyo, Metro.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di ruas kilometer 96 Desa Candimas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Sebelum si jago merah berkobar, mobil itu menabrak truk di tol ruas kilometer 96 Desa Candimas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Dalam video tampak dua bocah, Pricillia dan Vania, terduduk dan menangis di tepi jalan.
Darah mengalir di wajah Pricillia, siswi kelas 4 SD Negeri 5 Talang, tersebut. Sejumlah pengendara menenangkan keduanya.
Peristiwa bermula saat sedan Civic warna silver BE 1230 BK itu melaju di tol arah Bandar Lampung.
Baca: Susunan Acara Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Hari Ini, Mulai Jam 14.30 WIB
Tiba di km 96 Candimas, Natar, mobil tersebut menabrak truk. Kuat dugaan Hadi mengantuk ketika mengemudikan mobil.
Via, adik Yoni, mengungkapkan kakaknya dalam perjalanan pulang dari Kotabumi, Lampung Utara, setelah menghadiri hajatan di rumah saudara dari pihak suami.
"Mbak saya ke Kotabumi kemarin sore (Jumat, 18/10). Pulang (Sabtu) pagi ini. Kejar waktu, anaknya mau sekolah SD," katanya di RS Mardi Waluyo, Metro.
Via menjelaskan kakaknya bersama suami, tiga anak mereka, serta seorang keponakan melintasi tol menuju rumah pribadi di kawasan Talang, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Ia lalu mendapat kabar sang kakak mengalami kecelakaan.
"Kecelakaan sekitar jam setengah 7 (06.30 WIB)," ujarnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lamsel Ajun Komisaris Pol M Kasyfi Mahardika menerangkan pengemudi mobil kemungkinan dalam keadaan mengantuk.
Mobil menabrak bagian belakang truk BH 8794 HP yang melaju di jalur lambat di depannya.
"Sedan lalu terbakar. Empat penumpang meninggal di lokasi kejadian," katanya.
Lakalantas ini membuat heboh jagat maya. Video terbakarnya mobil sedan viral di media sosial seperti Facebook dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Baca: Pesawat Tempur F16 hingga Rudal Anti Serangan Udara Siap Amankan Jakarta saat Pelantikan Presiden
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Tulangbawang Inspektur Satu Endrie Ramanata yang kebetulan melintas turut memvideokan peristiwa itu.
Dalam video tampak dua bocah, Pricillia dan Vania, terduduk dan menangis di tepi jalan.
Darah mengalir di wajah Pricillia, siswi kelas 4 SD Negeri 5 Talang, tersebut.
Keduanya menghadap mobil sedan yang ditumpangi ayah dan ibunya yang sudah dalam kondisi terbakar.
Sejumlah pengendara menenangkan keduanya.
"Ayah mama di dalam meninggal, dia masih kecil," ujar bocah yang besar sembari menangis di video tersebut.
Dua bocah ini selamat setelah seorang pengendara mengeluarkan mereka dari mobil melalui pintu belakang.
"Ada pengendara lain yang berhenti, lalu menolong mereka," ujar Kasat Lantas Polres Lamsel AKP Kasyfi.
Sementara empat penumpang lainnya tidak tertolong. Pasalnya, api berkobar hebat dari bagian kap hingga kursi depan mobil.
Dari video terdengar seorang pengendara mengatakan api melalap habis mobil, termasuk empat penumpang di dalamnya.
Baca: Jamiyah Batak Mulim Indonesa: Selamat Mengemban Tugas Jokowi Kiai Maruf Amin
Peristiwa ini sempat membuat arus lalu lintas di tol tersendat.
Mobil-mobil di jalur sebelah berjalan lambat karena melihat mobil terbakar.
Sementara di jalur mobil yang terbakar, arus kendaraan terhenti karena menunggu pemadaman api.
Ibu Terduduk dan Histeris
Setelah petugas kepolisian dan pemadam kebakaran tiba, pemadaman api yang melahap mobil dan evakuasi empat korban dilakukan.
Empat korban dievakuasi ke RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Pantauan Tribun Lampung, ibu paruh baya langsung terduduk dan menangis histeris setibanya di Instalasi Forensik RS Bhayangkara.
Dia adalah ibu kandung Hadi Prayitno.
"Astagfirullah. Ta' telepon dari kemarin gak ngangkat-ngangkat. Gak tau ke mana anakku ini," ucap ibu korban yang terduduk di kursi tunggu.
Sejumlah kerabat dan perawat RS menenangkan ibu korban yang berbaju ungu dan celana panjang biru ini.
Setelah proses identifikasi berjam-jam, empat jasad korban ditempatkan di peti mati untuk dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
Baca: Tak Ditemani Selvi Ananda dan Jan Ethes di Pelantikan Jokowi, Gibran Bicara soal Kehamilan Istri
Diselamatkan Seorang Guru
Seorang guru SDN 1 Pinang Jaya bernama Dian Jani Prasinta berhasil menyelamatkan dua bocah korban kebakaran mobil di Km 96, Candimas Natar, Lampung Selatan.
Dian menceritakan dirinya mengaku kasihan melihat dua anak korban tersebut.
Pagi saat kejadian tersebut dirinya dari Kemiling Bandar Lampung hendak ke Metro untuk mengikuti Pelatihan Profesi Guru (PPG).
"Saya itu mau PPG ke Metro, pagi tadi saya bersama teman saya Resti Fani dan melihat di KM 96 ada mobil terbakar," katanya.
Ia spontan turun dari mobil dan menyelamatkan kedua anak korban yang berada di seberang jalan.
Dia spontan teriak kalau ada korban yang keluar dari mobil yang terbakar tersebut.
Sopir yang melintas langsung disetop untuk mengangkat keduanya dan tanpa pikir panjang langsung dibawa ke RS terdekat Mardi Waluyo.
Setibanya di rumah sakit tersebut langsung ditangani pihak rumah sakit. Ia sangat miris menyaksikan momen tersebut.
"Sangat kaget dan sedih melihatnya, jadi semua kegiatan PPG hari ini sengaja ditinggalkannya. Karena menyelamatkan nyawa orang lain. Itu sangatlah penting dari segalanya," ujarnya.
Pantauan di RS Mardi Waluyo, Pricillia yang mengenakan kaus oranye harus tergeletak lemas di IGD RS Mardi Waluyo tersebut tidak bisa berkata-kata lagi.
Wajah Pricilia (9) masih membekas lumuran darah, dan termasuk sang adik Vania (2) juga masih terlihat sedih di raut mukanya.
Pihak keluarga pun datang untuk memberikan hiburan kepada kedua anak tersebut.
Pricillia dan sang adik dengan lahapnya memakan es krim yang diberikan oleh Dian Jani Prasinta saksi yang pertama kali membawa korban ke rumah sakit.
Kedua anak tersebut dengan lahapnya memakan es krim yang diberikan. Saat ditanyai keduanya dengan asik memakan es krim tersebut.
Suasana di dalam ruang IGD RS Mardi Waluyo tersebut sempat ramai, hilir mudik dengan kehadiran para keluarga. Guru hingga aparat kepolisian datang menjenguk.
Kasat Sabhara Polres Metro IPTU JTH Sitompul dan Kepala SDN 5 Talang Rohani juga datang menjenguk kedua korban tersebut.
Kedua anak korban mendapatkan perawatan medis empat jam lamanya di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro.
Keduanya mendapatkan penanganan medis dari dr Suwardiman dokter IGD RS Mardi Waluyo dan dokter syaraf Hadi Suprapto.
Dokter Suwardiman mengatakan kalau kedua korban ini masuk ke RS sekitar pukul 07.30 WIB.
Dengan kondisinya kedua pasien sudah berlumuran darah di sekitar wajah kedua korban tersebut.
Dengan petugas langsung sigap membersihkan wajah korban, korban anak kecil bernama Vania itu tidak apa-apa.
Hanya saja sang kakak, Pricilla, yang mengalami luka lecet di bagian wajah, di sekitar pelipis mata kiri.
"Jadi, sudah kita lakukan penanganan medis dengan 8 jahitan di bagian pelipis dan kita juga periksa dibagian syarafnya," katanya.
Dokter Hadi Suprapto juga sudah melakukan penanganan begitu korban masuk ke rumah sakit. Tadi sebelum jam 12.00 WIB kedua korban sudah bisa dibawa pulang. (tribun lampung)