Dipicu Persoalan Pemilihan Kepala Desa, Pria di Pamekasan Bacok Tetangganya Dengan Celurit
Penganiayaan dilakukan Sanin setelah dirinya mendengar kabar adanya jual beli surat suara dalam pemilihan kepala desa.
Editor: Adi Suhendi
Namun, korban tidak mengakui dirinya yang menyebarkan berita itu hingga terjadilah cekcok mulut di antara keduanya.
Cekcok tersebut kemudian mengundang perhatian isrti dan anak Pan Milah yang saat itu berada di dalam rumah.
Baca: Ini Pekerjaan Rumah di Kemenko Polhukam yang Dititipkan Wiranto kepada Mahfud MD
Karena pelaku terus marah, korban kemudian membentak dan hendak memukul kepala pelaku.
Saat itu pula, pelaku mengeluarkan sebilah celurit kecil dari balik bajunya dan disabetkan ke arah korban.
Karena jarak keduanya dekat, korban tidak bisa menghindar.
Sabetan celurit tersebut mengenai punggung belakang sebelah kiri korban.
Korban pun berteriak kesakitan dan ambruk.
Sementara Rofiah, istri pelaku dan Samsiyah, mertua perempuan pelaku, mendengar pelaku ribut dan bertengkar dengan korban, keduanya bergegas dan melerainya.
Khawatir, pelaku mengejar korban, Rofiah dan Samsiyah, mendekap tubuh pelaku dan membawa pulang.
“Saya kecewa dan sakit hati. Saya dikabarkan telah melakukan jual beli suara di Pilkades kemarin itu,” kata Sanin, kepada penyidik.
Sedang Kapolsek Pademawu, Iptu Suryono mengatakan, pelaku sudah ditahan di Polsek Pademawu berikut menyita barang bukti celurit kecil.
Untuk mengetahui motif penganiyaan itu, penyidik sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Cerita Bupati Bogor soal Pilkades
Bupati Bogor Ade Yasin bercerita ada seorang calon kepala desa yang mengaku kekurangan uang untuk membeli jimat.