Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atasi Kekeringan di 3 Waduk, Pemprov Jabar Lakukan Operasi Hujan Buatan

Ketiga waduk yang saat ini kering adalah Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Atasi Kekeringan di 3 Waduk, Pemprov Jabar Lakukan Operasi Hujan Buatan
TribunKaltim.Co/HO/Kompas.Com
Ratusan hektar padi sawah di Desa Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (17/09/2019) dilanda kekeringan. Tanaman padi warga yang berumur lebih dari 1 bulan mulai layu dan terancam mati, begitupun dengan kondisi tanah persawahan mengalami retak-retak dengan lebar mencapai 15 sentimeter, akibat tidak mendapat pasokan air 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengantisipasi bencana kekeringan lahan dan keringnya 3 waduk di wilayahnya dengan hujan buatan.

Ketiga waduk yang saat ini kering adalah Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.

Hujan buatan dilakukan melaluiTeknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bekerja sama dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Operasi hujan buatan dimulai di area ketiga waduk pada Jumat (25/010//2019) lalu.

Potensi awan hujan yang disemai garam atau Natrium Klorida (NaCl) pun sudah muncul setelah dimulainya penyemaian perdana.

Tribunnews pun menghubungi Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT Yudi Anantasena yang mengatakan bahwa potensi awan tersebut memang telah muncul di wilayah Bandung.

Berita Rekomendasi

BPPT bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melihat adanya potensi awan hujan pada Sabtu dan Minggu kemarin.

Ia menjelaskan bahwa tim TMC yang ada di lapangan pun terus melakukan update informasi terkait perkembangan operasi ini di kawasan tersebut.

"Untuk wilayah Jawa Barat, kemarin saya lihat potensi awan di Bandung sudah ada. Potensi terbesar sebetulnya dari potensi harian kita bersama BMKG (diprediksi) hari ini (Sabtu) atau besok (Minggu) bisa hujan, dan tim kami tiap sore melakukan laporan harian," ujar Yudi, saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (26/10/2019).

Selain untuk meningkatkan pasokan listrik bagi 3 waduk yang ada di area Waduk Kaskade Citarum sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), hujan buatan yang dihasilkan nantinya juga dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian di wilayah Jabar.

Karena saat ini volume air pada ketiga waduk itu berada di bawah batas normal.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menegaskan betapa pentingnya upaya pencegahan terjadinya kekeringan lahan yang bisa menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Tindakan pencegahan seperti yang diinstruksikan Jokowi itu bisa dilakukan melalui pengoperasian TMC pada wilayah yang memang memiliki potensi terjadinya hotspot atau berpotensi mengalami kekeringan.

Yudi pun berharap operasi TMC ini bisa diterapkan pada wilayah lainnya secara berkelanjutan.

Sehingga tidak perlu menunggu terjadinya bencana seperti karhutla.

Operasi TMC, kata dia, juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi bencana lainnya, satu diantaranya kekeringan yang sudah jelas bisa diprediksi.

"Kita sebetulnya ingin mengusulkan kepada pemerintah bersama BMKG dan pihak terkait untuk melakukan program khusus TMC bukan untuk karhutla saja, tapi juga kekeringan dan banjir yang sebetulnya bisa diprediksi," jelas Yudi.

Ia pun menyebutkan contoh bencana kekeringan yang melanda Jawa Barat pada Juli lalu.

"Misal di Jawa Barat akan kering pada bulan Juli, kita melakukan TMC di bulan April-Mei mengisi waduk-waduk sebelum musim kering," kata Yudi.

Yudi menilai, jika pihaknya memiliki anggaran khusus tentunya operasi pengadaan hujan buatan ini pun bisa diadakan kapanpun.

"Jika anggarannya kita punya, personilnya kita bisa langsung melakukan operasi tanpa harus menunggu prosedur seperti sekarang. Kita bisa memberikan laporan kepada pihak yang berwenang bahwa kita akan melakukan operasi di suatu wilayah, sehingga kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depan itu lebih cepat," tegas Yudi.

Ia kembali menekankan harapannya agar TMC ini bisa secara optimal diterapkan untuk mengatasi kekeringan yang kerap melanda banyak daerah di tanah air.

"Membatasi prosedur-prosedur yang memperlambat TMC, karena jika terlambat (dilakukan) maka potensi awannya bisa berkurang. Jadi sebelum musim kering kita bisa mengisi waduk dan membasahi lahan gambut terlebih dahulu," pungkas Yudi.

Operasi TMC ini merupakan kerja sama antara BBTMC BPPT dengan Perum Jasa Tirta II, PT Indonesia Power, dan PT Pembangkitan Jawa Barat.

Selain itu dalam pelaksanaannya, juga berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Pusat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Perlu diketahui, pengoperasian teknologi satu ini bertujuan untuk menambah kapasitas air di waduk tersebut.

Air hujan yang dihasilkan dari pengoperasian TMC ini nantinya akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pada sejumlah bidang.

Baca: Denny Cagur Dibikin Geleng-geleng Kepala Saat Sambangi Kantor Rans Entertainment

Mulai dari produksi listrik, pengirigasian pertanian wilayah Jawa Barat, hingga memenuhi kebutuhan air baku bagi industri, masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Baca: Satu Keluarga Tewas Tertabrak Truk karena Swafoto di Tarahan Lampung

Selain untuk memasok listrik di wilayah Jawa Bali, tiga waduk di area Waduk kaskade Citarum itu juga memiliki fungsi lain yakni penyediaan air untuk lahan pertanian dan air baku bagi masyarakat di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Baca: Cerita Lengkap Nyasarnya Bus Sudiro Tungga Jaya di Tepi Jurang Hutan Wonogiri

Waduk Saguling memiliki kapasitas produksi 4 x 175.8 MW, kemudian Waduk Cirata 8 x 126 MW, sedangkan Waduk Jatiluhur 187 MW.

Operasi TMC ini sangat penting sebagai solusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui upaya mendistribusikan pasokan air irigasi dan juga sebagai upaya menjaga ketahanan energi listrik nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas