Rusuh di Papua
Kata Jubir OPM: Kerusuhan Wamena Ada Unsur Sengaja, Orang Papua Tak Benci Pendatang
“Orang Papua tidak membenci pendatang atau bahasa ilmiahnya migran,” ujar Juru Bicara OPM Sebby Sambom

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim tak membenci pendatang di di Tanah Papua.
Dengan demikian, kerusuhan yang terjadi di Wamena, September silam, bukan ulah dari OPM.
Mahfud MD Persilakan PA 212 Gelar Reuni 2 Desember Mendatang
“Orang Papua tidak membenci pendatang atau bahasa ilmiahnya migran,” ujar Juru Bicara OPM Sebby Sambom melalui pesan elektroniknya Selasa (5/11/2019) dari Papua Nugini.
Menurut Sebby Sambom, Negara adalah kumpulan dari suku bangsa.
”Sebab, bangsa adalah kumpulan dari sejumlah etnis dan suku. Contoh, di Indonesia, Amerika, Singapura dan semua negara di dunia membentuk sebuah bangsa yang di dalamnya ada berbagai ras,” ucapnya.
Indonesia, kata Sebby Sambom, juga terdiri dari berbagai ras, itulah cerminan sebuah bangsa.
“Di Indonesia sendiri ada ras Melayu, Cina, Arab dan lain sebagainya. Dan juga orang Papua sadar mengetahui bahwa musuh utama mereka adalah sistem kolonialisme dan kapitalisme, bukan manusia,” kata Sebby Sambom.
Bahkan, Sebby Sambom mengatakan, orang Papua sudah cukup lama hidup berdampingan dengan kaum pendatang di tanahnya sendiri, dan tidak pernah terjadi pertentangan.
”Sudah cukup lama hidup berdampingan dengan kaum migran, dan tidak pernah konflik Sara di Papua,” ungkapnya.
Berita Terkait :#Rusuh di Papua
-
Warga Pendatang Mulai Kembali, Tapi Bahaya Hoax Masih Bertebaran di Papua
Paulus meminta semua pihak untuk berhenti menyebarkan berita bohong yang dapat kembali membuat situasi panas.
-
Kapolda Papua Sebut Cukup Besar Kerugian Pasca Kerusuhan
Meski tak menyebutkan jumlah angka secara rill, kerugian setidaknya dapat tergambar apabila melihat kerusakan yang ada di daerah tersebut
-
Kunjungan Jokowi Dianggap Tak Selesaikan Persoalan Papua, Wamen PUPR: Jangan Negatif Thinking
Yunus Wonda menyayangkan tidak ada satu pun akar masalah yang dituntaskan pasca kunjungan Presiden Jokowi ke Papua.