Mahasiswa Unitas Palembang Tewas saat Ikuti Pra Diksar Menwa, Sang Ibu Minta Pelaku Dihukum Mati
Polisi akhirnya menetapkan tiga tersangka dalam kasus tewasnya Muhammad Akbar, mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
Ibu kandung Akbar, Faseta (46), berharap agar ketiga tersangka mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Kalau bisa Hukuman mati. Bagaimana mereka memperlakukan anak saya, seperti itu juga hukuman yang harus mereka terima," tegasnya, Senin (4/11/2019) dilansir melalui TribunPekanbaru.com.
Faseta juga berharap pihak kepolisian mampu mengembangkan kasus ini dan mendapatkan tersangka lain.
"Saya berharap polisi terus melakukan pengembangan kasus ini. Bukan hanya tiga tersangka itu saja, banyak orang yang sudah menyiksa anak saya," ujar Faseta.
Sebagai seorang ibu, Faseta mengaku batinnya begitu teriris saat harus menerima kenyataan pahit putra pertamanya tewas akibat menjadi korban kekerasan.
Untuk itu, dia menegaskan tidak akan ada kata maaf atau perdamaian dengan pihak yang menyebabkan tewasnya Akbar.
Tak hanya berfokus pada penetapan tersangka penyebab anaknya tewas, Ibu empat orang anak ini juga menuntut pertanggungjawaban secara hukum dari pihak menwa.
"Bukan pertanggungjawaban secara damai, karena saya tidak akan pernah memaafkan mereka. Harus melalui jalur hukum, ketua dan orang-orang yang terlibat menyiksa anak saya harus mendapat hukuman. Selain itu saya menuntut agar ditutup kegiatan menwa. Tidak ada gunanya kegiatan itu kalau hanya akan menyiksa orang lain," tegasnya.
Bukan Kegiatan Kampus Unitas
Dilansir melalui Sripoku.com, Rektor Unitas, Joko Siswanto, menegaskan kegiatan yang menewaskan Akbar tidak diselenggarakan oleh Unitas.
"Kami tegaskan bahwa panitia yang penyelenggarakan diksar tersebut bukan dari universitas Taman Siswa kami hanya korban.
Kami tak akan mau memberitahu dari mana panitia tersebut berasal," ujarnya kepada awak media yang melakukan konfresi pers, Senin (4/11/2019).
Ia menambahkan bahwa peristiwa ini barulah pertama kali terjadi selama mengikuti kegiatan menwa tersebut
"Selama ini kita mengikuti kegiatan tersebut tidak terjadi apa-apa, lancar-lancar aja gitu. Dan kegiatanya aktif kegiatan resemen mahasiswa yang ikut setiap tahunnya.