Tolak Fasilitas Mewah, Ibu Ini Tetap Jualan Sayur di Pasar Meski Anaknya Menjabat Bupati di NTT
Margaretha Hati Manhitu (78) tetap memilih menjadi petani dan berjualan sayuran di pasar.
Editor: Hasanudin Aco
Bangga kepada sang ibu
Raymundus mengatakan bahwa ibunya adalah sosok pekerja keras dan bertanggung jawab dengan pekerjaan.
"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun masih tetap kerja kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa nikmatilah keringatmu sendiri lebih berharga dan tidak boleh ambil hak orang lain," kata Raymundus.
Ia berkata sempat melarang orangtuanya bekerja.
Namun, mereka tetap memilih menjadi petani dan berjualan di pasar.
"Saya sudah larang, tapi mama tetap tidak mau karena mama bilang kita sudah tanam di kebun, jadi hasilnya harus dijual," kata Raymundus.
Raymundus bercerita bahwa ibunya paling lama dua hari berkunjung di rumahnya.
Menurutnya sang ibu ingin pulang untuk bekerja menanam sayur dan mencari asam serta mengurus sawah.
"Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas, dan ini pelajaran yang sangat berharga buat diri saya sampai saat ini, saya pegang teguh dalam hidup," ucapnya.
Dapat penghargaan
Yakobus Manue Fernandez dan Margaretha Hati Manhitu, orangtua Bupati Timor Tengah Utara, diundang ke Jakarta oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mereka mendapatkan penghargaan karena karena dianggap telah berhasil mengasuh putra sulung mereka Raymundus Sau Fernandes hingga menjadi bupati.
Yakobus dan Margaretha juga dianggap menjadi inspirasi bagi orangtua lain dalam mengasuh anak.
Pasangan suami istri itu dijadwalkan akan menerima penghargaan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga pada 6-7 November 2019 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.