Guru SMAN 2 Pangururan Tewas Tertimbun di Tambang Galian C, Begini Kronologinya
Setelah pulang mengajar dari sekolah korban menambang pasir dari usaha galian C warga untuk kemudian dijual ke penampung
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Arjuna Bakkara
TRIBUNNEWS.COM, SAMOSIR - Para pelayat silih berganti mendatangi kediaman rumah duka Juniper Limbong (35) di Desa Siopat Sosor Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Rabu (6/11/2019).
Sitanggang, tetangga Juniper mengatakan korban merupakan guru di SMA N 2 yang tewas tertimbun pasir di lokasi galian C tambang pasir Desa Panampangan, Kecamatan Pangururan.
"Dia guru olahraga di SMA N 2 Pangururan. Jadi, dia semalam tewas tertimbun pasir sewaktu bekerja,"ujar Sitanggang.
Juniper dikenal orang yang giat dan pekerja keras meski sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Di samping profesinya sebagai guru di SMA N 2 Pangururan selama 8 tahun, setelah pulang mengajar dari sekolah korban menambang pasir dari usaha galian C warga untuk kemudian dijual ke penampung.
Sitanggang yang ikut menolong korban mengatakan, korban tertimbun, Selasa (5/11/2019) sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
Juniper mengisi sendiri pasir ke dalam mobil dump truknya karena sudah tidak ada lagi pekerja berhubung sudah petang.
"Saat mengisi pasir kedalam dump truk terjadilah longsor dan menimpa korban hingga tertimbun,"tambah Sitanggang.
Sejumlah pekerja dan warga pun berusaha menolong korban dengan menggali pakai sekop.
Sekitar 30 menit, korban berhasil dikeluarkan dari timbunan pasir sedalam kurang lebih lima meter.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadrianus Pangururan sore hari menggunakan dump truk BK 9738 CJ jenis Colt Diesel warna Kuning.
Sayangnya, tiba di Rumah Sakit korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.
Menurut Sitanggang, sebelumnya sudah ada warga yang melarang melakukan penggalian pasir seorang diri.