Kekasih Tak Mengakui, Sutina Masukkan Bayi yang baru Dilahirkannya ke Mesin Cuci
Pembunuhan bayi yang dilakukan orang tuanya sendiri terjadi lagi. Kali ini di Kabupaten OKU Sumatera Selatan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan sripoku.com, Andi Wijaya
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG--Pembunuhan bayi yang dilakukan orang tuanya sendiri terjadi lagi. Kali ini di Palembang Sumatera Selatan.
Sang ibu kemudian ditangkap oleh polisi tidak lama kemudian.
Dengan menggunakan masker dan menutupi wajahnya pakai tangan, Pembantu Rumah Tangga atau PRT Sutina (36) pelaku pembuang bayi di dalam mesin cuci digiring ke Polresta Palembang, Selasa (5/11).
Sutina adalah warga asal Belitang, Kabupaten OKU Timur, mengaku panik saat diajak ke dokter oleh rakan-rekannya sesama PRT di rumah tersebut, sehingga langsung memasukkan bayi laki-laki yang baru dilahirkannya ke kantong plastik dan mesin cuci.
“Saya panik dan buru-buru saat diajak ke dokter,” ungkap Sutina PRT yang mengaku baru lima bulan menjadi pengasuh cucu Ishak Mekki saat diamankan di Polresta Palembang, saat perkara digelar unit Perlindungan Perempuan dan Anak atau Unit PPA Polresta Palembang,
Janda dua anak yang telah tujuh tahun berpisah dengan suaminya ini menuturkan, bayi laki-laki yang dilahirkannya itu merupakan hasil hubungan gelap dengan kekasih yang saat ini menghilang dan tak mau bertanggung jawab.
“Pacar saya bernama Andi, duda dan kami kenal lewat telepon di kasih teman. Tapi sejak tahu saya hamil dia menghilang,”kata Sutina yang menyebut sudah pacaran sejak awal tahun dan dua kali berhubungan intim dengan kekasihnya.
Lanjut Sutina PRT, kehamilan itu baru diketahuinya setelah merasa ada yang bergerak di dalam perut dan untuk menutupi kehamilan selama bekerja, dirinya selalu memakai korset.
“Setelah dua bulan bekerja di sana saya baru tahu kalau sedang hamil, karena perut saya terasa bergerak-gerak,” ungkap Sutina PRT.
Hingga akhirnya, pada Senin (4/11), dirinya melahirkan bayi malang tersebut saat berada di dalam kamar mandi rumah majikannya di Jalan Telaga, RT 41/14, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB I Palembang.
“Waktu keluar (melahirkan) posisi saya berdiri, sehingga bayinya langsung jatuh ke lantai kamar mandi,” tutunya sambil menutupi wajahnya dengan tangan karena malu.
Kekasih tak Mau Mengakui
Menurut pengakuan Sutina, ia tega membunuh bayinya itu karena kesal sang kekasih tidak mengakui dan bertanggung jawab terhadap bayi yang dilahirkannya.