Cerita Lengkap Pembunuhan Surono yang Jenazahnya Dicor, Anak dan Istri Jadi Tersangaka
Polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadaop Surono yang jenazahnya dicor di bawah musola.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
Cerita Lengkap Kronologi Pembunuhan Surono yang Jenazahnya di Cor, Anak dan Istri Jadi Tersangaka
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadaop Surono yang jenazahnya dicor di bawah musola rumah.
Warga dusun Juroju Desa Seumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember tersebut dibunuh oleh anak dan istrinya sendiri yakni Bahar Mario (25) dan istrinya Busani (47).
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, Surono dibunuh dengan cara dipukul memakai linggis saat korban sedang tidur.
Berikut cerita lengkap kasus pembunuhan terhadap Surono, Tribunnews.com himpun dari Surya.co.id.
Anak dan Istri jadi tersangka
Polisi mengungkap hasil penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Surono yang jenazahnya ditemukan di bawah musala rumahnya sendiri dengan cara dicor.
Dilansir Surya.co.id, Penyidik Polres Jember menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap surono.
Tersangka tersebut tak lain ialah Istri dan anak Surono sendiri, Bahar Mario (25) selaku anak kedua Surono dan istrinya Busani (47).
Dalam kasus ini Polisi memeriksa delapan orang saksi serta alat bukti dan melakukan olah TKP lanjutan.
Tak hanya itu, Polisi juga melakukan reka ulang di rumah Surono.
Butuh waktu sekitar empat hari bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini setelah menerima laporan pada Minggu (4/11/2019).
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, kedua tersangkan akan dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan junto Pasal 55 KUHP tentang melakukan pebuatan pidana secara bersama.
Motif
Dilansir dari Surya.co.id, persoalan ekonomi dan asmara menjadi motif anak dan istri kompak membunuh Surono.
Hal itu diungkapkan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat merilis pengungkapan kasus pembunuhan ini di Mapolres Jember Kamis (7/11/2019).
"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember
Surono merupakan petani kopi yang memiliki penghasilan cukup banyak.
Setahun sekali dari hasil panen kopi, dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp 90 hingga Rp 100 juta.
Sang anak Bahar merasa penghasilan ayahnya banyak namun ia hanya mendapatkan pembagian sedikit.
Sementara Busani juga merasa, dia hanya mendapatkan sedikit hasil dari penjualan kopi, juga komoditas lain yang ditanam Surono.
Busani lantas menceritakan apa yang dirasakannya kepada Bahar.
Mendengar cerita dan keluhan ibunya, akhirnya Bahar memutuskan untuk membunuh ayahnya.
Keinginan itu ia lontarkan di hadapan ibunya hingga akhirnya keinginan Bahar benar-benar dilakukan pada akhir Maret 2019.
Kronologi
Dikutip dari laman yang sama, peristiwa permbunuhan terjadi pada Maret 2019 sekitar pukul 23.00 WIB selepas Bahar pulang ke rumah.
Tak lama setelah di rumah, Bahar mendatangi surono yang sedang tidur di kamar depan.
Saat Surono tidur, Bahar memukulnya dengan memakai linggis.
Dalam hal ini, Busani membantu sang anak dengan mematikan lampu di depan rumah yang berada di dekat kamar Surono.
Bahar bersama Busani kemudian menggotong mayat Surono ke belakang rumah dan menguburnya disana.
Ketika peristiwa itu terjadi, bagian belakang rumah belum menjadi dapur permanen.
Setelah peristiwa tersebut, Bahar kemudian mengambil tas milik Surono yang didalamnya berisi uang sebanyak Rp 6 juta rupiah.
Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor Honda CBR ke rumah neneknya.
Sepeda motor Honda CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono.
Kemudian, dia pulang ke rumah istrinya yang masih berada di Desa Sumbersalak dan menginap disana dan keesokan harinya pergi ke Bali.
Selang beberapa hari, Busani mengabari bahwa lubang yang dibuatnya merenggang.
Menanggapi hal itum Bahar lantas meminta ibunya untuk menguruk lubang penguburan Surono memakai adukan semen.
Beberapa hari kemudian, Bahar pulang untuk menutup lubang itu.
Ia lalu menguruknya dengan tanah kemudian menutupnya dengan keramik.
Pemasangan keramik dilakukan sekaligus memperbaiki dapur itu yang kini menjadi bangunan permanen.
Sementara lubang penguburan Surono diubah menjadi musala atau tempat shalat berkeramik hitam.
Kecurigaan Tetangga
Sebelumnya, para tetangga sebenarnya telah curiga setelah Surono tiba-tiba menghilang.
Misri, seorang tetangga Surono yang juga kepala dusun setempat sempat menanyakan keberadaan Surono pada bulan Mei 2019 yang lalu.
Bahkan, Misri juga sempat menanyakan nomor ponsel Surono.
Namun, anak Surono menjawab bahwa Surono pergi ke Bali untuk bekerja.
Kecurigaan Misli semakin menjadi ketika ia berniat untuk meminta nomor ponsel Surono namun tidak diberikan oleh anaknya.
"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali.
Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujar Misri, dikutip dari Surya.co.id.
Misri juga sempat menanyakan keberadaan Surono kepada Busani, istri Surono.
Namun jawaban sama ia dapatkan, bahwa Surono bekerja di Bali, bahkan dikatakan Busani Surono telah mempunyai istri disana.
Karena hal itu, Misri percaya saja kepada anak dan istri Surono, sebab memang Surono pernah bekerja di Bali.
Sementara itu adik Surono, Suroto, juga sempat bertanya mengenai keberadaan sang kakak.
Bahkan ia juga sempat mengunjungi rumah Surono ketika Hari Raya Idul Fitri 2019, namun ia tak bertemu dengan kakanya.
Ia pun mendapat informasi yang sama dari istri Surono seperti yang dikatakan Misli bahwa Surono bekerja di Bali dan telah mempunyai istri.
"Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok. Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi," ujar Suroto.
Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.
Pun musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.
(Tribunnews.com/Tio) (Surya.co.id./Sri Wahyunik/Galih Lintartika)