Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri dan Anak Jadi Tersangka Kasus Mayat Pembunuhan Dicor di Musala, Susun Rencana hingga Eksekusi

Polisi menetapkan istri dan anak korban sebagai pelaku pembunuhan jasad yang ditemukan di lantai dalam musala rumah di Jember.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Istri dan Anak Jadi Tersangka Kasus Mayat Pembunuhan Dicor di Musala, Susun Rencana hingga Eksekusi
Surya.co.id/Sri Wahyunik
Bahar (kanan kapolres) dan Busani (kiri kapolres) tersangka pembunuhan Surono saat rilis di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi memeriksa 7 saksi kasus pembunuhan Surono yang mayatnya dicor di lantai musala rumah di Desa Sumbersalak, Ledokombo, Jember, Jawa Timur.

Para saksi yang diperiksa di antaranya adalah teman dekat istri korban dan teman dekat korban, hal ini diperlukan karena istri dan anak korban, Sani dan Bahar tetap tidak mengaku terlibat pembunuhan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, Sani dan Bahar ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan berencana terhadap Surono.

Dari hasil penyelidikan terungkap eksekutor pembunuhan adalah anak korban Bahar dan perencana pembunuhan adalah Sani. 

mayat dicor di mushala
mayat dicor di mushala (TribunMataram Kolase/ Istimewa)

Bahar menghabisi ayah kandungnya menggunakan linggis saat tengah tertidur.

Setelah korban dipastikan tewas, lalu dikubur di ruang musala rumah mereka dan dicor. 

Seluruh aktivitas pembunuhan tersebut disaksikan langsung oleh Sani.

BERITA TERKAIT

Motif pembunuhan berencana tesrebut adalah hubungan asmara dan harta.

Istri korban dendam lantaran Surono menjalin hubungan asmara dengan wanita berinisial I.

Padahal Sani juga menjalin hubungan asmara dengan J.

"Motif dari pembunuhan berencana tersebut adalah pertama karena dendam, korban menjalin asmara dengan saudari I dan sementara juga untuk istri korban juga menjalin hubungan dengan J," ungkap AKBP Alfian Nurrizal Kapolres Jember dalam tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Kamis (7/11/2019).

Soal harta, AKBP Alfian Nurrizal menuturkan korban adalah seorang petani kopi yang mampu memperoleh pendapatan lebih dari Rp 100 juta per tahun.

"Dan tentunya juga korban ini bisa mendapatkan penghasilan dalam satu tahun, beliau adalah petani kebun, petani kopi di mana penghasilan setahun lebih dari Rp 100 juta, itu yang menjadikan motif dari pada pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas AKBP Alfian.

Sebelumnya, istri dan anak korban saling tuduh sebagai pembunuh Surono.

Dilansir tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Senin (4/11/2019), Sani menduga korban dibunuh oleh Bahar.

Diketahui dari Sani, jika Surono dan Bahar kerap tidak akur. 

Sani menuturkan, sebelum korban hilang, anaknya sempat marah dengan Surono karena tidak memberi uang yang diminta.

"Memang tidak suka sama bapaknya, dibunuh di dalam kamar, yang menggali kuburan juga anaknya, yang membuat pondasi anaknya, yang memasang keramiknya tukang," tutur Sani.

Namun, tudingan tersebut dibantah oleh Bahar.

Bahar menyatakan tidak tahu menahu perihal pembunuhan ayahnya.

Dikutip dari tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Selasa (5/11/2019), Bahar mengatakan sang ibu membalikkan fakta terhadap dirinya.

Terlebih saat ini ibunya telah menikah lagi secara siri.

Bahar menuturkan jika dirinya sudah lama di Bali dan jarang pulang ke rumah.

"Saya lama di Bali, pulang ke rumah dapat kabar bapak enggak ada," ujar Bahar.

Menurut Bahar, Sarni mengatakan Surono sudah berkeluarga lagi.

Lebih lanjut, Sarni juga menyebutkan pada Bahar dirinya telah diminta Surono untuk menikah kembali.

"Katanya ibu, bapak sudah berkeluarga, Ibu juga disuruh berkeluarga," ungkapnya.

Bahar mengatakan jika bapak dan ibunya kerap kali bertengkar dan tetangga sekitar sudah mengetahui hal tersebut.

"Setahu saya bapak sama ibu sering cekcok, semua tetangga tahu. Sebelum itu bapak juga sempet mengontrak rumah pisah sama ibu. Saya yang nyuruh pulang ke rumah," kata Bahar.

Karena sudah menghilang selama tujuh bulan, Bahar menuturkan jika keluarga sang bapak tidak terima.

Pihak keluarga Surono kemudian menelepon Bahar untuk bersama-sama mencari posisi bapaknya.

"Saudara bapak itu tidak terima bapak enggak ada, semua telepon ke saya, 'Ayo cari bapak'," imbunhya.

Bahar mengaku sempat didatangi bBpaknya dalam mimpi pada hari Jumat (1/11/2019) pukul 23.00 WIB.

"Pas malam Jumat kemarin, dua hari yang lalu, pukul 23.00 WIB saya mimpi didatengin bapak. Bapak di luar jendela, ngomong Jawa. 'Pak kamu di mana? Aku kangen', 'Kalau kangen pulang saja Har, aku di rumah tidak kemana-mana'," kisahnya.

Menurut Bahar, setelah mimpi, ia kemudian terbangun dan kaget.

Dalam pemeriksaan yang digelar secara maraton tersebut, istri dan anak korban tetap saling menuding sebagai pembunuh korban.

(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas