Jembatan Montigo Resort Batam Ambruk, Polisi Periksa Enam Saksi
Satreskrim Polresta Barelang memeriksa 6 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait ambruknya jembatan kayu di Montigo Resort Batam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Satreskrim Polresta Barelang memeriksa 6 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait ambruknya jembatan kayu di Montigo Resort Batam, Kamis (7/11/2019).
Pemeriksaan diawali 4 orang yang diperiksa di ruang Kanit I Reskrim Polresta Barelang.
Selanjutnya, ada 2 orang lainnya datang menyusul sekitar pukul 23:29 WIB.
Keenam orang tersebut semuanya laki-laki yang diperiksa oleh Satreskrim Polresta Barelang hingga pukul 00.15 WIB.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam, yang diperiksa oleh Reskrim Polresta Barelang tersebut mulai dari pemilik Resort hingga Chief Sekuriti hotel tersebut.
Diduga Tak Kuat Tahan Beban
Sebelumnya, jembatan pelantar di Montigo Resort Batam ambruk, Kamis (7/11/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibat insiden jembatan ambruk di Montigo Resort Batam, puluhan wisatawan asing asal Singapura menjadi korban setelah tercebur ke laut di bawah pelantar tersebut.
Pasca kejadian, korban dilarikan ke rumah sakit.
Setidaknya ada dua rumah sakit yang menangani puluhan pasien tersebut.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga saat dikonfirmasi mengatakan, setelah mendapatkan informasi jembatan di Montigo Resort Batam ambruk, anggotanya langsung mengevakuasi korban.
Baca: 14 WNA Asal Taiwan Pelaku Kejahatan Siber Dideportasi dari Batam
Baca: 46 WNA Asal Taiwan dan China Ditangkap Terkait Kasus Penipuan Online
Baca: Baru Merapat di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Polisi Geledah Barang Bawaan Penumpang KM Kelud
"Kejadiannya sore. Setelah mendapatkan informasi kita ke sana dan lakukan evakuasi," kata dia.
Erlangga juga membenarkan kalau puluhan orang yang menjadi korban tersebut merupakan warga negara asing yang datang dari Singapura.
"Kondisinya saat itu para korban sedang berfoto di sana. Mungki karena kelebihan muatan dan tiang penyangga tidak kuat dan akhirnya roboh," kata Erlangga.