Bandara APT Pranoto Samarinda Ditutup Sementara 26 Hari, Pasokan Makanan di Pedalaman Terganggu
Penutupan sementara penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, berimbas pada pasokan makanan di sejumlah daerah pedalaman.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Penutupan sementara penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, berimbas pada pasokan makanan di sejumlah daerah pedalaman di Kalimantan Timur.
Selama ini pasokan kebutuhan bahan pokok ke beberapa daerah seperti Long Apung dan Datah Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu, Kecamatan Melak di Kabupaten Kutai Barat dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, didapat dari Samarinda melalui jalur udara.
Khususnya, menggunakan penerbangan perintis bersubsidi, Susi Air.
"Iya masyarakat di sana pasti kesulitan bahan makanan. Karena rata-rata dipasok dari Samarinda," ungkap Distrik Manager Susi Air, Astrid Siska Pratiwi seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com di Samarinda, Jumat (8/11/2019).
Astrid Siska Pratiwi mengatakan, masyarakat di sana sering membeli bahan kebutuhan pokok seperti ikan, ayam dan kebutuhan pokok lainnya dari Samarinda, dan selalu menggunakan jalur udara karena lokasinya berada di pedalaman.
Sulit diakses menggunakan jalur darat.
"Bisa pakai jalur darat. Tapi memakan waktu berhari-hari," kata Astrid.
Jika menggunakan jalur darat, jarak tempuh Samarinda menuju Mahakam Ulu sekitar 8 jam. Itu pun harus melewati sungai menggunakan kapal.
Sedangkan menuju Muara Wahau sekitar 10 jam. Karena itu jalur udara dinilai paling efektif.
Dalam kondisi normal, setiap harinya Susi Air melayani enam kali penerbangan dari APT Pranoto Samarinda menuju Long Apung, Melak, Data Dawai dan Muara Wahau.
Baca: Dua Tersangka Pembunuhan Bayi di Sumber Rejo Sah Menjadi Pasangan Suami Istri
Baca: Cerita Kakek Suhendri Si Penjaga Hutan: Tolak Lahannya Dibeli Seharga Rp 10 Miliar Hingga Alasannya
Baca: Cerita Perjuangan Assyifa Memenangkan Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR
Karena itu, Astrid mengatakan akan berkoordinasi dengan manajemen agar mencari alternatif lain agar penerbangan Susi Air tak terhambat.
"Entah nanti dipindahkan ke Balikpapan atau Malinau, saya akan koordinasi dulu," katanya.
Astrid mengatakan, informasi penutupan sementara penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda ini akan diumumkan kepada masyarakat setelah keluar Notice to Airmen atau Notam.
Sebagai informasi, Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, akan ditutup sementara penerbangan selama 26 hari.
Itu terhitung sejak 20 November hingga 15 Desember 2019 karena pengerjaan perbaikan taxiway dan pemasangan lampu Air Field Lighting (AFL) System atau lampu runway sepanjang 2.250 meter, termasuk lampu-lampu di sekitar apron dan taxiway.
Baca : Ada Bahasa Inggris, 8 Puisi dan 30 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2019, Cocok di WhatsApp, IG, Twitter
Selama penutupan, total penerbangan yang dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan sebanyak 1.248 rute.
Jika dalam kondisi normal, Bandara APT Pranoto melayani 48 penerbangan dari 8 maskapai setiap harinya. (Kompas.com/Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bandara APT Pranoto Samarinda Ditutup 26 Hari, Pasokan Makanan di Pedalaman Terganggu"