Rasa Haru dan Mendalam Warnai Perayaan Hari Pahlawan Walikota Bogor Bima Arya
Ada yang berbeda dari perayaan Hari Pahlawan yang dilakukan Walikota Bogor Bima Arya pada tahun ini.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, Bogor – Ada yang berbeda dari perayaan Hari Pahlawan yang dilakukan Walikota Bogor Bima Arya pada tahun ini.
Dibagikan lewat akun instagram pribadi milikinya, Bima Arya membagikan cerita pertemuannya dengan keluarga mantan anggota pasukan Cakrabirawa, pengawalan Presiden Soekarno yang menyisakan kesan haru dan mendalam.
Bima Arya bertemu dengan istri Lesawengen Waterman, yang sejak 22 tahun ditinggal suami masih setia mengunjungi makamnya di TMP Dreded.
Dengan bantuan kursi roda dan cucunya, istri Lesawengen Waterman tampak bersemangat untuk melihat makam sang suami.
Sambil bercerita, istri Lesawengen Waterman pun mengungkap bahwa sang suami dulunya adalah mantan pengawal Soekarno.
"Cinta Sejati. Pagi tadi selesai Upacara Hari Pahlawan di TMP Dreded, saya bertemu seorang ibu. Ibu ini akan ziarah ke makam suaminya, Lesawengen Waterman, mantan Anggota pasukan Cakrabirawa, pengawal Presiden Soekarno," tulis Bima Arya.
Tak hanya mengunjungi sang suami, istri Lesawengen Waterman rupanya juga punya maksud lain datang ke TMP Dreded. Bertepatan dengan Hari Pahlawan hari ini, Minggu (10/11/2019), istri Lesawengen Waterman rupanya berulang tahun.
"Ternyata ibu ini hari ini berulang tahun ke 77 dan selalu merayakan bersama, di pusara suaminya tercinta. Betul- betul cinta sejati, sampai nafas berhenti. So sweet," tulis Bima Arya.
Undang Prof Dr Emil Salim dan Ceu Popong
Selain bertemu dengan istri Lesawengen Waterman, pada hari pahlawan ini Bima Arya juga mengundang dua tokoh senior Prof Dr Emil Salim dan Ceu Popong Otje Djundjunan, beserta puluhan pelajar kota Bogor.
Dalam akun instagramnya, Bima Arya mengungkapkan makna hari pahlawan kali ini.
“Sumpah Pemuda tahun ini istimewa. Temanya belajar dari senior. Pemkot dan KNPI Kota Bogor mengundang dua tokoh senior Indonesia: Prof Dr Emil Salim dan Ceu Popong Otje Djundjunan. Karena menjadi tua adalah keniscayaan, tapi menjadi matang dan bijaksana adalah pilihan. Senior kita adalah sumber pengalaman dan kebijaksanaan. Selamat hari Sumpah Pemuda. Ayo bersatu untuk maju! Merdeka!!!