Mahasiswa UMI Tewas Ditusuk, Polisi Duga Karena Dendam Lama
Penyidik Polrestabes Makassar menduga penyerangan yang menewaskan seorang mahasiswa di UMI, karena perkara lama.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penyidik Polrestabes Makassar menduga penyerangan yang menewaskan seorang mahasiswa di UMI, karena perkara lama.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes AKBP Indratmoko, kasus penyerangan tersebut buntut dari kejadian beberapa pekan lalu.
"Kasus ini buntut dari kejadian beberapa waktu lalu di UMI, antara dua kelompok," ujar Indratmoko, Rabu (13/11/2019) siang.
Diketahui dua pekan lalu, dua kelompok mahasiswa bentrok dan saling serang di kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Dalam aksi bentrok dan saling serang itu, kurang lebih dua korban dari dua kelompok ada yang terkena senjata tajam (Sajam).
Pascapenyerangan terjadi, Selasa (12/11/2019) sore kemarim, seorang mahasiswa, FA (21) mahasiswa Fakultas Hukum UMI, tewas.
Hasil penyelidikan sementara, tim penyidik Satreskrim Polrestabes telah mengantongi nama-nama terduga pelaku penyerangan.
Baca: Saksi Wanita Ungkap Mahasiswa Taman Siswa Palembang Tewas Kesakitan: Kejang, Pegang Alat Vital
Baca: Jadi Tersangka Tewasnya 2 Mahasiswa Demo di Sultra, Brigadir AM Terlihat di CCTV Lepaskan Tembakan
Baca: Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi adalah Langkah Risa Santoso Rektor Termuda Hadapi Era 4.0
Kata Indratmoko, nama-nama itu saat ini masih dalam penyelidikan dan pengejaran petugas gabungan yang ada dilapangan.
"Ada beberapa nama yang sudah muncul dan kami dapat, anggota masih melakukan pengembangan dilaparngan" ungkapnya.
Diketahui, kemarin 17.30 Wita korban AF dan tujuh rekannya diserang sekelompok orang yang mengenakan penutup wajah.
Penyerangan itu terjadi di Cafe Bos tepat disamping Fakultas Hukum UMI, saat AF dan ketujuh rekannya sedang nongkrong.
Indratmoko menjelaskan, dari keterangan salah satu saksi dari rekan korban, disaat kejadian mereka sementara nongkrong.
Tiba-tiba datang sekitar 20 orang orang tidak dikenal (Otk) dengan menutup wajah sambil membawa parang, badik dan pipa.
Kelompok yang datang mengenakan tutup wajah itu, langsung menyerang korban dan rekannya yang berada didalam Bos Cafe.
Korban AF yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UMI angkatan 2016 itu, terkena sabetan senjata tajam (Sajam).
"Korban FA ini terkena sajam dipunggung, korban sempat dibawa ke rumah sakit dan juga sempat dirawat," ungkap Indratmoko.
"Iya, korban ini sempat dirawat di rumah sakit Ibnu Sina (depan UMI) dan meninggal di rumah sakit," tambah Indratmoko. (*)