Gempa 7.1 Magnitudo di Malut, Sejumlah Pasien di RS Siloam Manado Keluar dari Gedung
Menurut laporan wartawan Kompas Tv, Susan Palilingan di Manado, sejumlah pasien banyak yang turun dari lantai atas
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Gempa berkekuatan 7.1 Magnitudo di Maluku Utara, Kamis (15/11/2019) guncangannya terasa kuat sampai ke Manado, Sulawesi Utara.
Kepanikan melanda warga akibat guncangan tersebut, termasuk yang berada di Rumah Sakit Siloam.
Baca: Peringatan Dini Tsunami Masih Waspada, Warga di Bibir Pantai Diimbau Tak Perlu Mengungsi
Menurut laporan wartawan Kompas Tv, Susan Palilingan di Manado, sejumlah pasien banyak yang turun dari lantai atas.
"Ada pasien yang keluar. Masih membawa infus lalu turun ke bawah. Ada yang lain di kursi roda," ujarnya saat dihubungi Kompas Tv.
Susan Palilingan mengungkapkan, tidak hanya pasien saja, tetapi banyak warga yang mendatangi rumah sakit dalam keadaan panik.
Baca: Guncangan Gempa Terasa Kuat di Manado, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah
"Sebagian warga ke Rumah Sakit Siloam. Mereka takut," katanya.
"mereka (pasien) sampai saat ini masih menunggu. jika tidak ada gempa susulan, aman, maka pasien kembali dibawa (naik)," katanya.
Terkait potensi tsunami
MKG memberikan peringatan dini tsunami ke-2 atau statusnya masih waspada.
Baca: Guncangan Gempa Terasa Kuat di Manado, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah
Terkait status waspada, Kasi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Edward Menko menjelaskan jika terjadi tsunami, maka ketinggiannya diperkirakan hanya setengah meter atau 50 sentimeter.
"Pertama itu waspada. Perkiraan ketinggian maksimal setengah meter. Siaga ketinggian bisa 3 meter. Awas itu lebih dari 3 meter," katanya saat dihubungi Kompas TV melalui tayangan Breaking News, Kamis.
Dengan demikian, Edward mengimbau kepada warga yang berada di sekitaran bibir pantai agar tidak perlu mengungsi.
Baca: BREAKING NEWS: Gempa 7.1 Magnitudo Guncang Maluku Utara, BMKG Beri Peringatan Dini Tsunami
Hanya saja, lanjutnya, warga diimbau tidak berada di bibir pantai atau muara sungai.
"Meski ketinggian maksimal setengah meter, tapi kecepatan gelombang lumayan tinggi. Arahannya, jangan berdiri di tepi pantai dan muara sungai," tutur Edward.