Hingga Jumat Pagi, BMKG Catat 74 Gempa Susulan Pasca-Gempa M 7,1 di Laut Maluku
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun twitternya @DaryonoBMKG, Jumat (15/11/2019).
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini berpotensi tsunami dengan status ancaman WASPADA dengan estimasi tinggi tsunami kurang dari 0,5 m untuk daerah Minahasa Utara Bagian Selatan.
Berdasarkan monitoring muka air laut (tide gauge) menunjukan adanya catatan tsunami kecil di Ternate setinggi 6 cm pukul 23.43 WIB, Jailolo setinggi 9 cm pukul 23.43 WIB, dan Bitung 10 cm pada tanggal 15 November 2019 pukul 00.08 WIB.
Peringatan Dini Tsunami ini dinyatakan berakhir pada hari Jum’at 15 November 2019 pukul 01.45 WIB.
Dirasakan hingga Manado
Gempa dengan skala M 7.1 yang berpusat di Jailolo, Maluku Utara pada Kamis malam dirasakan cukup kuat di Manado.
Bahkan gempa tersebut juga membuat pasien di rumah sakit Advent, Manado berhamburan untuk keluar meski masih dalam perawatan menggunakan infus.
Laporan jurnalis Kompas TV, Susan palilingan mengatakan, beberapa pasien di lantai atas gedung rumah sakit turun ke bawah.
Susan melaporakan ada beberapa pasien yang turun ke bawah dengan masih di atas tempat tidur, yang lain stand by di kursi roda, semuanya dalam kondisi perawatan.
Guncangan yang cukup kuat membuat pasien cukup panik dan gugup.
Gempa membuat para pasien yang masih di lantai dasar karena mereka masih takut untuk kembali ke tempat.
Sementara itu, di Rumah Sakit Siloam Manado, pasien dan juga keluarga juga sempat dievakuasi di lobi utama rumah sakit.
Sama dengan situasi di Rumah Sakit Advent, di rumah Sakit Siloam sejumlah pasien juga masih menggunakan alat bantu kesehatan.
Mereka dikumpulkan di lobi utama rumah sakit, namun beberapa pasien yang masih trauma dan painik, memilih untuk tetap di luar rumah sakit.
Warga Mengungsi ke Gunung
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.