Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proyek Kolam Renang Senilai 1,5 M di Rumah Dinasnya, Ridwan Kamil: Fasilitas Itu Sesuai Kebutuhan

Ridwan Kamil bangun kolam renang di rumah dinasnya senilai 1,5 M untuk kebutuhannya terapi karena tengah terkena cedera.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Proyek Kolam Renang Senilai 1,5 M di Rumah Dinasnya, Ridwan Kamil: Fasilitas Itu Sesuai Kebutuhan
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, memberikan penjelasan soal polemik proyek kolam renang pribadi senilai Rp 1,5 miliar di Gedung Pakuan, rumah dinasnya.

Ternyata, fasilitas kolam renang itu dibuat untuk proses terapi kaki kirinya yang cedera.

Gubernur yang terkenal nyentrik itupun berujar jika dokter yang menyarankan untuk terapi dengan berenang.

"Dokter menyarankan supaya tetap fit, sebagai gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari atau loncat-loncat, harus terapi dengan namanya berenang," tutur Emil seusai rapat paripurna di gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (15/11/2019).

Menurut pria yang biasa dipanggil Emil ini, penambahan fasilitas sudah sesuai dengan kebutuhan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil turut menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin yang digelar di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil turut menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin yang digelar di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). (Fitri Wulandari)

"Jadi penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan, kebutuhannya sangat nyata, kaki saya cedera yang kiri," ucapnya yang dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu banyak publik yang menyayangkan hal tersebut karena ditakutkan akan mengenyampingkan program prioritas Provinsi Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Sebab dana yang dikeluarkan untuk membangun kolam renang senilai Rp 1,5 miliar.

Namun menurut Emil, ia membantah hal tersebut karena semua janji kampanyenya sedang ia kerjakan saat ini.

"Pembangunan di Jabar itu semua dikerjakan. Kalau Anda tadi menyimak sebutkan semua dimensinya urusan kemiskinan, semua proporsional," ucapnya.

Menurutnya proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan karena sudah hampir 20 tahum gedung yang bersejarah itu tidak diperbaiki.

Emil pun menambahkan jika bangunan rumah dinasnya itu sudah berusia hampir 200 tahun.

Penambahan fasilitas di gedung yang mempunyai luas 2,3 hektare itu lumrah dilakukan oleh beberapa gubernur sebelumnya.

Pada era kepemimpinan gubernur terdahulu, Ahmad Heryawan Gedung Pakuan ditambah pembangunan lapangan tenis.

Lalu ditambah juga fasilitas masjid yang biasa dipakai untuk sholat jumat bersama warga.

"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, saking besarnya di zona olahraga itu ada lapangan tenis, lapangan basket dan lain sebagainya. Ada juga Pak Aher membuat dulu macam-macam. Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi, yang ada hanya perawatan saja," paparnya.

Tanggapan publik yang menduga pembangunan tersebut akan menghamburkan uang negara dibantah oleh Emil.

"Jadi tujuannya itu, pertama tidak menghambur-hamburkan uang negara sesuai kebutuhan. Kedua yang namanya urusan Pakuan akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan bersejarah yang harus dirawat disempurnakan," tambahnya.

Pembangunan yang mencapai nilai hingga Rp 1,5 miliar, Emil mengaku jika ia tidak hapal detail mata anggaran di Gedung Pakuan yang akan dibangun.

"Saya nggak hapal detailnya karena mata anggaran yang ada di Pakuan itu banyak. Kalau mau detail tanya kontraktornya. Kan anggarannya itu ada buat ngaspal, perbaikan, jadi anggaran itu satu tapi kegiatannya banyak di dalamnya. Dari banyak itu salah satunya membuat kolam," jelasnya.

Pembangunan kolam renang tersebut didukung oleh Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat.

Iip mengatakan jika pembuatan kolam renang di Gedung Pakuan memang didasarkan atas kondisi lutut sang Gubernur yang sedang cedera.

"Karena Pak Gubernur cedera lutut, dokter menyarankan agar tidak berolahraga lari atau olahraga motorik impact. Lalu disarankan rutin tiap hari berenang saja," kata Iip, Jumat (15/11/2019) yang dilansir melalui Kompas.com.

Iip menambahkan jika upaya merevitalisasi fungsi Gedung Pakuan dimaksudkan supaya sebagian besar areanya dapat berfungsi sebagai ruang publik.

"Hingga saat ini, baru sebagian kecil saja area Gedung Pakuan yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Seperti misalnya masjid," ujarnya.

Iip berujar jika fasilitas yang akan dibangun di Gedung Pakuan sesuai dengan kebutuhan penataan.

Menurut Iip satu di antara alasan dibangunnya fasilitas kolam renang karena tidak mengganggu bentuk bangunan Gedung Pakuan yang termasuk warisan kebudayaan.

"Bukan hanya kolam renang saja seperti yang dihebohkan oleh media, tapi juga ada taman yang fungsinya akan digunakan sebagai tempat acara outdoor. Gubernur terdahulu membangun gedung olahraga yang ada lapangan tenis dan basket," ujarnya.

Iip menegaskan, kolam renang yang akan dibangun itu tidak bersifat privat.

Para pegawai yang bekerja di Rumah Dinas gubernur bisa menggunakannya.

"Itu sebab di kompleks olahraga ditambahi kolam renang dengan lebar sekitar 4 meter” jelasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)(Kompas.com/Dendi Ramdhani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas