Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WNA China Tewas di Selat Sunda, Polisi Kesulitan Identifikasi Jenazah

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, kesulitan itu terjadi karena sidik jari korban sudah hancur

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in WNA China Tewas di Selat Sunda, Polisi Kesulitan Identifikasi Jenazah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telah ditemukan jasad warga negara asing (WNA) asal China usai dikabarkan hilang saat menyelam di sekitar pulau Sangiang, Selat Sunda, Banten.

Perkembangannya, Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, masih kesulitan melakukan identifikasi jenazah tersebut.

Baca: Petinggi Wuling Diduga Tewas Tenggelam di Pulau Sangiang

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, kesulitan itu terjadi karena sidik jari korban sudah hancur.

Pihak RS Polri tidak bisa mengidentifikasi korban melalui sidik jari.

"Kesulitannya itu sidik jari hancur jadi kami tidak bisa mengidentifikasi lewat sidik jari. Karena ini kan diduga warga negara asing jadi data sidik jarinya juga tidak ada dalam data mambis," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2019).

Edy menambahkan, pihaknya sudah menerima satu data antemortem (data korban sebelum meninggal dunia) berupa data gigi dari salah satu keluarga korban.

Namun, data tersebut tidak cocok ketika dibandingkan dengan hasil pemeriksaan gigi korban yang dilakukan RS Polri.

Berita Rekomendasi

Saat ini Tim DVI RS Polri masih menunggu sampel DNA keluarga korban untuk dibandingkan dengan sampel DNA dari hasil pemeriksaan korban.

"Iya menunggu sampel DNA pembanding dari pihak keluarga. Sampelnya tidak bisa dikirim dari luar negeri ke sini, tapi profil DNA-nya bisa dikirim, nanti kami bandingkan dengan profil DNA hasil pemeriksaan di sini. Nanti kami lakukan matching," ujar Edy.

Tiga warga China hilang di perairan sekitar Pulau Sangiang, Banten, pada 3 November ini.

Mereka merupakan wisatawan yang tengah menyelam di pulau wisata tersebut. 

Berdasarkan informasi yang didapatkan pihak Basarnas, ketiganya menyelam di perairan Pulau Sangiang bagian timur menghadap Pantai Anyer.

Lokasi tersebut sebetulnya relatif aman dengan kedalaman laut sekitar 15 hingga 30 meter. 

Namun, saat mereka melakukan penyelaman, arus laut sedang kencang hingga menyeret ketiganya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas