Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Utama Pengusuran Puluhan Rumah di Sunter, Disebut Cara Atasi Banjir Jakarta

Penggusuran di Sunter untuk penataan kembali aliran sungai, pembentukan pedestrian, pelebaran jalan, dan mencegah banjir di Jakarta.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Alasan Utama Pengusuran Puluhan Rumah di Sunter, Disebut Cara Atasi Banjir Jakarta
Wartakota/henry lopulalan
Penggusuran di Sunter untuk penataan kembali aliran sungai, pembentukan pedestrian, pelebaran jalan, dan mencegah banjir di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Penggusuran bangunan liar di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Kamis (14/11/2019), dilakukan pemerintah untuk menciptakan kembali tata kelola air yang baik.

Selain itu, alasan Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan penggusuran, yakni Pemda berencana melakukan penataan kembali aliran sungai, pembentukan pedestrian, dan pelebaran jalan raya.

Penataan juga dilakukan karena akan memasuki musim penghujan.

Pemda menargetkan, proyek ini akan selesai sebelum puncak musim penghujan tiba agar aliran sungai yang langsung bermuara ke lautan dapat mengalir secara lancar.

Dampaknya, dapat mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta.

Lahan yang sebelumnya menjadi tempat warga mendirikan bangunan semi permanen merupakan bagian dari aliran sungai.

Diketahu, 50 bangunan semi permanen warga dibangun di atas aliran sungai sepanjang 460 meter, dan memakan bahu jalan selebar 12 meter.

BERITA REKOMENDASI

Dilansir dari YouTube metrotvnews, Senin (18/11/2019), pasca penggusuran, 400 orang personel Tim Gabungan masih membersihkan puing-puing bangunan.

Sementara Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memebersihkan puing-puing yang berada di atas aliran sungai, beberapa warga masih bertahan di sekitar lokasi penggusuran.

Menurut pantauan jurnalis Metro TV, Edra Pramaskara, tedapat tenda-tenda tempat tinggal sementara yang didirikan oleh warga pemilik bangunan yang digusur di sekitar lokasi penggusuran.

Setelah dikonfirmasi kepada Kelurahan Sunter Jaya, warga yang mendirikan tenda ternyata bukan warga kelurahan tersebut.

Warga membangun gubuk  usai penggusuran rumah semi permanen di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Bangunan semi permanen yang di huni 62 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 600 jiwa  di gusur untuk  mengembalikan fungsi saluran dan jalan yang diduduki oleh sejumlah pengusaha barang bekas. (Warta Kota/Henry lopulalan)
Warga membangun gubuk usai penggusuran rumah semi permanen di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Bangunan semi permanen yang di huni 62 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 600 jiwa di gusur untuk mengembalikan fungsi saluran dan jalan yang diduduki oleh sejumlah pengusaha barang bekas. (Warta Kota/Henry lopulalan) (Wartakota/henry lopulalan)

Warga yang mendirikan tenda adalah warga-warga pendatang yang tidak mempunyai KTP Kelurahan Sunter Jaya atau tidak memiliki keterangan sebagai warga Sunter Jaya.

Selain itu, bangunan-bangunan atau bedeng-bedeng yang digusur ternyata merupakan tempat pengepulan barang-barang bekas, dan bukan merupakan pemukiman warga.

Mediasi sudah dilakukan pihak Pemda dengan warga, Pemda juga memberikan solusi, namun belum ada solusi terbaik untuk warga yang bedeng-bedenganya terkena gusur.

Menurut keterangan Camat Tanjung Priok, Samsul Huda, Pemda sudah menyiapkan 160 rumah susun (rusun).

Sementara itu, warga tidak menginginkan rusun melainkan tempat usaha.

samsul huda
Camat Tanjung Priok, Samsul Huda

"Kita siapkan rusun hampir 160-an, sesuai data dari mereka yang diberikan kepada kami sekitar 50-an, mereka menginginkan tempat usaha dan mereka maunya bergerombol sebanyak 50 bangunan, sedangkan kami hanya ada 20 bangunan," kata Samsul dilansir dari YouTube metrotvnews, Senin (18/11/2019).

Saat ini Pemda masih terus berusaha melakukan survei lokasi untuk tempat usaha baru warga.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas